Makkah (ANTARA) - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi meminta jamaah haji Indonesia untuk tidak memaksakan diri melakukan lontar jumrah saat situasi di jalur Jamarat, Mina, padat.
Saat ini jalur jamarat dipenuhi jamaah dari berbagai belahan dunia. Mereka seolah serempak mengambil waktu lontar jumrah mulai sore hari setelah pukul 16.00 waktu Arab Saudi. Pengambilan waktu tersebut seiring dengan adanya peringatan dari otoritas setempat perihal cuaca panas yang melanda kawasan Mina pada Senin siang yang mencapai 45 derajat Celsius.
Saat suhu udara relatif lebih baik, apalagi diselingi hujan di sekitar Mina pada pukul 16.00 WAS, membuat jamaah berduyun-duyun melaksanakan lontar jumrah Ula, Wustha, dan Aqabah pada hari tasyrik.
Mengingat kepadatan tersebut, jamaah Indonesia diminta untuk menyesuaikan waktu dan menghindari kepadatan agar dapat melaksanakan lontar jumrah dengan nyaman. Kepala Daerah Kerja Makkah, Khalilurrahman, sebelumnya mengimbau kepada jamaah lanjut usia dan risiko tinggi agar membadalkan lontar jumrahnya, guna menjaga kesehatan dan keselamatan mereka.
"Jamaah haji dengan risiko tinggi (risti), lanjut usia, disabilitas, serta jamaah yang sedang kurang sehat dan mengalami kelelahan diimbau untuk mengurangi aktivitas di luar tenda Mina," ujar dia.
Tak hanya jamaah lansia, disabilitas, dan risti, jamaah yang saat kondisinya tidak memungkinkan untuk berjalan jauh atau sakit diimbau agar mewakilkan lontar jumrah.
"Jamaah dapat mewakilkan/membadalkan pelaksanaan lontar jumrah kepada jamaah lain atau petugas," kata dia.
Baca juga: PPIH mengimbau jamaah lansia dan risiko tinggi badal lontar
Baca juga: Sebanyak 679 jamaah haji asal Mataram sudah berada di Arafah
Khalilurrahman meminta kepada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah KBIHU untuk mengkoordinasikan pelaksanaan badal lontar jumrah bagi jamaah binaan yang lansia, risti, disabilitas, sakit, kelelahan dan kurang sehat secara fisik.
Mabit di Mina menjadi tahapan terberat fase puncak haji Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Sebab, jamaah tinggal lebih lama di tenda Mina. Selain itu, jika di Arafah dan Muzdalifah jamaah relatif hanya berdiam di tenda, di Mina ada aktivitas lontar jumrah. Karenanya, ikhtiar menjaga kesehatan sangat diperlukan. Jamaah diimbau untuk tidak memaksakan diri dalam melontar jumrah.
Berita Terkait
Jamaah haji Nafar Awal kembali ke hotel pada Selasa
Selasa, 18 Juni 2024 5:48
PPIH mengimbau jamaah lansia dan risiko tinggi badal lontar
Selasa, 18 Juni 2024 5:19
Menag minta PPIH Arab menerapkan skema perlindungan jamaah
Senin, 17 Juni 2024 5:57
Menag Yaqut : Tidak ada lagi jamaah ditempatkan di Mina Jadid tahun ini
Jumat, 15 Maret 2024 12:46
Kapal Mina Maritim terbakar di perairan Halsel
Kamis, 26 Oktober 2023 11:18
Ministry continues efforts to improve services for Hajj pilgrims
Jumat, 30 Juni 2023 19:08
Mobil golf di Mina layani Jamaah Indonesia
Jumat, 30 Juni 2023 6:06
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53