Jerman vs Hungaria, demi poin penuh, German incar kemenangan ke-2

id Euro 2024,Preview Euro 2024, Jerman vs Hungaria,Julian Nagelsmann,Prediksi Jerman vs Hungaria

Jerman vs Hungaria, demi poin penuh, German incar kemenangan ke-2

MATCHDAY KE-2 Grup A, Jerman vs Hongaria. (ANTARA/Dasri/Perdinan)

Jakarta (ANTARA) - Ini adalah pertemuan antara tim yang kepercayaan dirinya membesar setelah membantai Skotlandia 5-1 dalam laga perdana Euro 2024, melawan tim yang kepercayaan dirinya tergerus akibat ditelan 1-3 oleh Austria dalam pertandingan pertama fase grupnya.

Ini juga pertarungan antara tim yang merata di semua sektor, melawan tim yang walau akrab dengan corak dan bentuk permainan Jerman tapi dihantui oleh catatan tidak terlalu bagus selama mengikuti Piala Eropa.

Untuk alasan-alasan itu, laga antara Jerman dan Hungaria di Stuttgart Arena pada Rabu malam pukul 23.00 WIB ini, Die Mannschaft lebih dijagokan memenangkan pertandingan keduanya.

Jika itu yang terjadi, maka pasukan binaan pelatih Julian Nagelsmann itu akan menjadi tim pertama yang memastikan lolos ke babak knockout Euro 2024.

Tapi pasukan Negelsmann harus tahu bahwa Hungaria hafal betul dengan cara Jerman bermain mengingat dalam skuad Hungaria terdapat lima pemain yang bermain di Bundesliga Jerman.

Kelimanya adalah kiper Peter Gulacsi, duo bek tengah Willi Orban dan Attila Szalai, gelandang tengah Andras Schafer dan gelandang serang FC Freiburg, Roland Sallai.

Untuk itu,. Jerman akan menghadapi lawan yang lebih sulit ketimbang Skotlandia, apalagi tim asuhan Marco Rossi itu disebut banyak kalangan sebagai salah satu kuda hitam dalam Euro 2024.

Lain dari itu, jika pertemuan antara kedua tim di masa silam dijadikan patokan, maka Hungaria adalah tim yang sulit ditundukkan Jerman.

Kedua tim pernah bertemu tiga kali dalam Piala Dunia 1954 dan Euro 2020. Pada 1954 mereka saling mengalahkan. Hungaria menang 8-3 dalam fase grup, kemudian dibalas Jerman (waktu itu Jerman Barat) dengan skor 3-2 dalam final.

Jerman dan Hungaria kembali bertemu dalam fase grup Euro 2020 tiga tahun lalu. Hasilnya, kedua tim imbang 2-2.

Fakta menarik lain adalah Jerman hanya sekali mengalahkan Hungaria dalam enam pertemuan terakhir di kandangnya di Jerman, ketika mereka menang 2-0 dalam laga persahabatan pada Juni 2016.

Tapi kali ini mungkin berbeda. Jerman bisa mengakhiri penantian delapan tahun tak bisa mengalahkan Hungaria di negeri sendiri.

Komputer super Opta sendiri memperkirakan Jerman akan memenangkan laga ini dengan kemungkinan menang 70,4 persen. Jerman juga memiliki kemungkinan hampir 100 persen lolos ke fase grup Euro 2024.

Masa depan cerah

Kalah dari Austria pada laga pertama membuat Hungaria kini tak pernah menang dalam tujuh pertandingan terakhirnya dalam ajang Piala Eropa.

Terakhir mereka memenangkan pertandingan Piala Eropa terjadi pada fase grup Euro 2016 saat menghadapi Austria.

Jika kali ini mereka menyerah kepada Jerman, maka Hungaria mengulangi perjalanan buruk pada 1972 ketika kalah dalam dua pertandingan pertama fase grup.

Tapi Hungaria tetap memiliki harapan untuk menang. Satu di antara faktor yang berada di balik harapan menang itu adalah ekspektasi Barnabas Varga mempertahankan permainan cemerlang saat dikalahkan Austria 1-3 dalam laga pertama.

Varga sudah mencetak tujuh gol dari sembilan laga di mana dia diturunkan sebagai starter skuad Hungaria. Dia berpotensi menyamai pencapaian legenda Hungaria, Ferenc Bene pada 1964, yang menciptakan gol dalam dua pertandingan pertama Hungaria dalam Piala Eropa.

Akan halnya Jerman, Julian Nagelsmann akan sangat berharap pada skuad mudanya yang juga membesarkan hati para pendukung timnas Jerman.

Di antara darah muda yang membuat Jerman merasa di ambang memiliki generasi emas yang baru adalah dua gelandang serang, Florian Wirtz dan Jamal Musiala.

Dua gol yang dibuat pemain Bayern Muenchen dan Bayer Leverkusen itu saat mengalahkan Skotlandia 5-1, membuat kedua pemain menjadi pemain timnas Jerman termuda yang mencetak gol dalam Piala Eropa.

Secara khusus Julian Nagelsmann menyanjung kekuatan dan fokus yang dimiliki dua pemain muda itu.

Kemudaan mereka menjadi energi tersendiri bagi Jerman yang bisa membuat Tim Panser yakin tengah menatap masa depan yang cerah.

Formasi tetap

Kemenangan besar 5-1 atas Skotlandia membuat Julian Nagelsmaan tak memiliki alasan untuk mengubah formasi dan komposisi sebelas pemain pertama Jerman.

Dia akan tetap memasang dua pemain sayap muda usia, Jamal Musiala dan Florian Wirtz, untuk mengapit kapten Ilkay Gundogan yang berperan sebagai penyerang kedua di belakang Kai Havertz.

Dalam formasi 4-2-3-1 itu, Nagelsmann juga tetap memasangkan jenderal lapangan tengah Toni Kroos dengan Robert Andrich.

Tapi ada kemungkinan Andrich disimpan karena gelandang Bayer Leverkusen ini mendapatkan kartu kuning saat melawan Skotlandia.

Jika ini terjadi, maka gelandang bertahan Brighton and Hove Albian, Pascal Grobe, bisa menjadi pilihan Nagelsmann sebagai pengisi tempat Andrich.

Untuk sepertiga pertama lapangan permainan Jerman, Nagelsmann tetap mempercayakan Antonio Rudiger dan Jonathan Tah sebagai dua palang pintu yang melindungi kiper kawakan Manuel Neur.

Sedangkan Joshua Kimmich dan Maximilian Mitelstadt kembali beroperasi di sayap pertahanan yang juga siap bermanuver sampai jauh ke kotak penalti Hungaria.

Sementara itu, pelatih Hungaria, Marco Rossi, juga mungkin tak akan merombak komposisi sebelas pemain pertamanya, dan juga formasi bermain skuadnya.

Dia akan tetap menempatkan Barnabas Varga sebagai ujung tombak di belakang duo winger -- Roland Sallai dan Dominik Szoboiszlai-- dalam formasi 3-4-2-1.

Kedua bek sayap yang tetap diperankan Attila Fiola dan Milos Kerkez akan ditempatkan sejajar dengan poros ganda permainan Hungaria, Adam Nagy dan Andras Schafer.

Sedangkan kiper RB Leipzig, Peter Gulacsi, akan dilindungi ketat oleh trio bek tengah yang masih akan terdiri dari Adam Lang, Willi Orban dan Attila Salai.


Baca juga: Kroasia vs Albania, yang kalah nangkat koper di Eropa 2024