Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membahas berbagai potensi kerja sama ekonomi dengan Duta Bisnis Australia untuk Indonesia Jennifer Westacott, salah satunya peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia untuk pengembangan industri semikonduktor.
“Indonesia membuka peluang kerja sama bilateral, terutama untuk mempersiapkan SDM untuk industri semikonduktor,” ucap Airlangga Hartarto dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Rencana ini, lanjutnya, diharapkan dapat menjadi bagian dari dukungan Technical and Further Education (TAFE) atau pendidikan vokasi dari pemerintah Australia.
Ia mengatakan bahwa keduanya juga membicarakan berbagai peluang kolaborasi dalam sektor energi dan mineral, yakni pengembangan Carbon Capture Storage (CCS), proses transisi dan transmisi energi, praktik pertambangan ramah lingkungan, green coal technology, dan blue ammonia.
Selain itu, dibahas pula mengenai potensi kerja sama pada sektor informatika, pertanian, pendidikan, serta kesehatan.
Dalam kesempatan tersebut, Airlangga menyampaikan perhatian pemerintah Indonesia untuk dapat segera menyelesaikan regulasi mengenai CCS guna mendorong kerja sama yang lebih intensif antara kedua negara.
Pihaknya juga menekankan pentingnya keberlanjutan dari berbagai komitmen kerja sama low-hanging fruits, salah satunya terkait kerja sama produk susu dan olahannya, serta ternak unggas.
Baca juga: Kemenpora jalin kerjasama dengan Australia pertukaran pemuda
Baca juga: KADIN kerjasama isu prioritas G20 dengan Australia via IA-CEPA
Ia pun berharap bahwa hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia akan terus berlangsung erat untuk mendukung dan menyukseskan transisi pemerintahan baru pada Oktober mendatang.
Sementara itu, Westacott menyambut baik berbagai potensi kolaborasi kedua negara dan menawarkan kerja sama joint venture semikonduktor, khususnya pada lini industri packaging.
“Kunjungan ini bertujuan membahas berbagai potensi kerja sama Indonesia dan Australia yakni di antaranya pada sektor pertanian, pendidikan, transisi energi, serta bidang kesehatan,” ujarnya.