DMS Propertindo catat pendapatan perhotelan naik 33 persen

id pengembangan properti,dms propertindo,kota

DMS Propertindo catat pendapatan perhotelan naik 33 persen

RUPST PT DMS Propertindo Tbk. Tahun Buku 2023. ANTARA/Uyu Septiyati Liman.

Jakarta (ANTARA) - PT DMS Propertindo Tbk. (kode IDX: KOTA) membukukan pendapatan pada sektor perhotelan sebesar Rp27,87 miliar tahun lalu atau melonjak 33 persen year-on-year (yoy) dari Rp20,94 miliar pada 2022.

"Di segmen perhotelan, KOTA mencatat adanya kenaikan tingkat okupansi untuk hotel-hotel yang dioperasikan pada 2023 dibandingkan 2021 dan 2022 sehingga mendorong pendapatan," ucap Direktur Utama DMS Propertindo Mohammad Prapanca dalam pernyataannya di Jakarta, Rabu.

Pihaknya mencatat bahwa tingkat okupansi Hotel ZEST mencapai 82,28 persen pada 2023, meningkat dari 63,88 persen pada 2022 dan 34,90 persen pada 2021. Hotel Indies Heritage mencatatkan okupansi sebesar 82,53 persen pada 2023, naik dari 72,08 persen pada 2022 dan dari 56,84 persen pada 2021.

Sementara, FABU Hotel meraih okupansi 71,81 persen pada 2023, naik dari 51,18 persen pada 2022 dan 43,12 persen pada 2021. Prapanca menuturkan bahwa pihaknya tengah mengembangkan Padjajaran City di Bandung, Jawa Barat, seluas sekitar 9,8 hektare (ha) dengan total area mencapai sektiar 63 ha.

Selain itu, perseroan juga sedang mematangkan persiapan dua proyek utama di Kalimantan Timur, yakni Accola Garden Samarinda dan proyek Dormitory di Kawasan Industrial Estate di Bengalon. Ia menyatakan bahwa proyek Accola Garden Samarinda memiliki Propertindo, yang sangat prospektif karena terletak di Samarinda, salah satu kota terbesar dan terpenting di Kalimantan Timur.

Baca juga: Oasis Central Sudirman to boost foreign investment: TASPEN
Baca juga: Perkirakan sektor properti tumbuh pada semester II tahun 2024

"Accola Garden Samarinda dirancang sedemikian rupa sehingga menciptakan sebuah kawasan hunian yang mampu mengakomodir gaya hidup modern masyarakat urban dengan komitmen tinggi pada keselarasan antara kehadiran hunian berkualitas dengan keasrian alam sekitarnya," ucapnya.

Prapanca menuturkan bahwa pada kuartal I 2024, perseroan membukukan pendapatan Rp5,77 miliar, turun dari Rp5,85 miliar pada kuartal I 2023. Meskipun begitu, ia mengatakan bahwa pihaknya tetap optimistis kinerja perseroan akan membaik tahun ini dan menargetkan pertumbuhan sesuai dengan pertumbuhan industri, yakni sekitar 5-10 persen.

“Momentum pertumbuhan tersebut diharapkan akan menjadi salah satu faktor yang mendorong peningkatan pendapatan perseroan,” imbuhnya.