Mataram (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Hasanuddin menekankan pentingnya sinergi semua pihak dan mengedepankan musyawarah serta mengutamakan kepentingan masyarakat luas dalam mengatasi krisis air bersih di Gili Meno.
"Selesaikan semua dengan asas kepentingan masyarakat sebagai hukum tertinggi. Kita akan bermusyawarah dengan berbagai pihak sehingga semuanya tidak ada yang merasa dirugikan dan Gili Meno serta Trawangan menjadi harmoni Kembali karena kita hidup di negara kesatuan Indonesia," kata Pj Gubernur NTB Hasanuddin.
Gili Meno adalah salah satu dari tiga pulau kecil di Kabupaten Lombok Utara, selain Gili Trawangan dan Gili Air, yang menjadi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional.
Data Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Utara, rata-rata kunjungan wisatawan ke destinasi wisata tiga gili (Trawangan, Meno dan Air), pada masa puncak (high season) liburan mencapai 2.000 orang per hari.
Pj Gubernur Hasanuddin menegaskan pentingnya penyelesaian krisis air bersih di Gili Meno secara bijaksan ketika mengadakan pertemuan dengan jajaran PT Gerbang NTB Emas (GNE) NTB.
PT GNE NTB merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) NTB yang bekerja sama dengan PT Berkah Air Laut (BAL) dalam pendistribusian air bersih kepada masyarakat dan pelaku usaha di Gili Meno.
Namun, kedua perusahaan tersebut menghadapi masalah hukum dugaan melakukan kegiatan eksploitasi air tanah di Kawasan Gili Meno tanpa izin.
Dalam pertemuan tersebut, Hasanuddin juga menyampaikan sejumlah pesan inspiratif untuk menggelorakan semangat membangun NTB. Ia mengingatkan pentingnya menjaga keindahan pulau-pulau kecil di NTB, yang menjadi etalase wisata di dunia internasional.
Sebagai orang kepala daerah yang diberikan amana, pria yang pernah menjadi seorang Tentara Nasional Indonesia (TNI) tersebut ingin banyak mendengar masyarakat dari berbagai golongan dan lapisan.
Baca juga: Pj Gubernur NTB Hasanuddin atensi krisis air bersih di KSPN tiga Gili
Baca juga: Kemensos bantu instalasi air warga Lermatang-Maluku
"Saya dilatih menjadi prajurit yang menempuh keputusan di tengah desingan peluru, memimpin pasukan. Namun, saat ini diberikan amanah menjadi Gubernur di NTB, yang sangat beragam," ujar purnawirawan jenderal bintang dua itu.
Pesan utama Pj Gubernur NTB yang sangat berkesan dalah pemimpin harus bisa mendengar. Hal ini disambut antusias oleh Pelaksana Harian (Plh) Direktur Utama PT Gerbang NTB Emas, Muhammad Ihsanul Wathony.
"Siap melaksanakan, Pak Jenderal! di Lombok, kami memiliki istilah 'kami mendengar, kami laksanakan' Maka, arahan Pak Gubernur Jenderal akan kami laksanakan dengan sepenuh hati," ujar pria yang akrab disapa Ichan itu.