Lombok Tengah (ANTARA) - Bupati Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mendapat penghargaan menjadi daerah maju dan berkembang setelah tidak ada desa yang masuk dalam kategori tertinggal 2024
"Seluruh desa di Lombok Tengah telah mencapai status mandiri, maju dan berkembang, serta nihil desa tertinggal," kata Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri usai menerima penghargaan dari Menteri Desa dan PDT Prof Abdul Halim Iskandar di Mataram, Senin.
Penghargaan itu diberikan atas kontribusi dan kerja keras dalam mendorong percepatan pembangunan desa, sehingga seluruh desa di Kabupaten Lombok Tengah mencapai status mandiri, maju dan berkembang.
"Total desa mandiri di Lombok Tengah sebanyak 67 desa, desa maju sebanyak 54 desa dan desa berkembang sebanyak 21 desa dari total 144 desa," katanya.
Baca juga: Gubernur NTB berjalan kaki tujuh jam tinjau desa tertinggal di Sumbawa
Penghargaan yang diperoleh Kabupaten Lombok Tengah merupakan atas kerja keras dari seluruh elemen masyarakat Kabupaten Lombok Tengah, ujarnya.
Prestasi yang selama ini banyak diterima Lombok Tengah bukan atas usaha Pathul -Nursiah melainkan usaha seluruh masyarakat Kabupaten Lombok Tengah. “Ini bukan kerja kami berdua tetapi kerja semua elemen masyarakat Kabupaten Lombok Tengah,” ungkapnya.
Bupati berharap dengan capaian status mandiri, maju dan berkembang, desa di Kabupaten Lombok Tengah terus berinovasi, berkreasi dalam pembangunan desa masing-masing.
“Jangan bangga dengan status mandiri, maju dan berkembang lalu tidak berkreasi. Namun saya minta kepala desa semakin banyak kreasi dan inovasi dalam memajukan desa," katanya.
Baca juga: Kementerian PDTT menyerahkan bantuan desa tertinggal di Lombok
Selain penghargaan kepada kepala daerah kabupaten/kota lainnya, piagam penghargaan juga diberikan kepada kepala desa berprestasi dan dan kelompok penyelenggara Teknologi Tepat Guna (TTG) se-Indonesia.
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menunjuk Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagai tuan rumah kegiatan Teknologi Tepat Guna (TTG) Nusantara ke-25.