Pemkab Lombok Utara evaluasi Program "Jubah"

id program jubah,lombok utara,rumah kumuh,bedah rumah

Pemkab  Lombok Utara evaluasi Program "Jubah"

Bupati Lombok Utara DR H Najmul Akhyar bersama pemangku kepentingan terkait menggelar pertemuan untuk mengevaluasi program "Jubah" di Tanjung, Kamis (15/3). Foto Humas dan Protokol Setda KLU.

....mengapreasi kinerja Asisten III yang konsisten dengan program jubah dan merasa perlu untuk bergerak menyurvei masyarakat yang layak mendapat bantuan "Jubah....
Mataram (Antaranews NTB) - Pemerintah Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara  Barat mengadakan evaluasi program Jumat Bedah Rumah atau Jubah yang kini telah berjalan hampir setahun dalam upaya menyempurnakan program tersebut.

Dalam kaitan itu Bupati Lombok Utara DR H Najmul Akhyar SH MH  bersama organisasi perangkat daerah, Badan Amil Zakat Nasional Lombok Utara perwakilan perusahaan perbankan dan para pemangku amanah menggelar pertemuan untuk mengevaluasi program   Program Jumat Bedah Rumah atau "Jubah".

Humas dan Protokol  Setda Lombok Utara melalui siaran pers yang diterima di Mataram, Jumat menyebutkan pertemuan yang berlangsung di Tanjung, Kamis (15/3) antara lain dihadiri  Sekda Lombok Utara Drs H Suardi MH, Asisten III Ir Lalu Mustain MM, pimpinan Bank NTB dan Parakepala OPD serta Baznas KLU.

Bupati Lombok Utara DR H Najmul Akhyar SH MH mengapreasi kinerja Asisten III yang  konsisten dengan program jubah dan merasa perlu untuk bergerak menyurvei masyarakat yang layak mendapat bantuan "Jubah".

Ia mengatakan program bedah rumah yang dilaksanakan setiap hari jumat itu diminati  baik oleh donatur yang peduli maupun masyarakat yang mengusulkan rumah yang perlu dibantu.

Najmul Akhyar mengatakan  pentingnya program Jubah itu, karena n masih ada masyarakat yang rumahnya bersebelahan dengan kandang ternak, tinggal sendiri dan penghuninya menderita stroke.

Dia menyesalkan hanya karena tidak bisa menyiapkan kelengkapan administrasi kependudukan, tidak mendapat bantuan program rehab rumah layak huni. Ada pula satu rumah berukuran 3 x 6 meter, ditempati satu keluarga berjumlah sembilan orang yang menempati secara bergantian.

"Bersalah rasanya kita, sebagai orang yang punya wewenang dan kemampuan, apabila membiarkan masyarakat punya rumah tidak  layak huni dan kehidupannya fakir sengsara," kata Najmul Akhyar.

Kerjasama dengan Baznas, keikhlasan ASN OPD dan donatur dari perusahaan/perbankan sejatinya murni sebagai gerakan sosial. Kendati perlu adanya perbaikan dari partisipasi semangat gotong-royong membangun rumah saat peletakan batu pertama.

Selain pengembangan program Jubah, kata dia, juga masyarakat memerlukan  penunjang layanan seperti pengurusan kartu BPJS, KTP/KK, pengembangan toilet sehingga terintegrasi

Sementara itu Sekda Lombok Utara Drs H Suardi MH menjelaskan sejak April 2017   sebanyak  57 kepala keluarga (KK) yang dibantu melalui Program Jubah.

Ia juga berharap adanya papan plang mini, yang dipasang pada rumah program jubah serta perlu standar operasional prosedur (SOP) dan pembagian tugas yang nyata dalam bentuk landasan surat keputusan.

"Inilah amaliah sosial kita yang perlu diintegrasikan dengan program lainnya di OPD, sehingga program Jubah bisa lebih bagus lagi," katanya.

Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri (Bakesbangpoldagri) Kabupaten Lombok Utara A Muldani SSos MM mengusulkan sumbangan bukan diakhir tahun melainkan diakhir bulan.

Sementara Sekretaris BPKAD KLU Drs H Saprinnadi, berharap adanya kotak sumbangan di tempat-tempat strategis serta penyusunan portopolio proposal kerja sama sukarela dengan donatur perorangan dan kelembagaan.

Arbain SAg, perwakilan Baznas Kabupaten Lombok Utara mengilas balik pengalaman dari tahun 2017, agar terjadi pemerataan bantuan di tiap kecamatan dan  pada 2018, Baznas Lombok Utara akan membantu pembangunan 50 rumah melalui  program Jubah.

Kepala Dinas  Kesehatan KLU dr H Khaeril Anwar mengatakan  perlu memperluas donatur sukarela, supaya lebih banyak lagi masyarakat yang bisa dibantu.

"Melalui peran puskesmas pembantu dan puskesmas kecamatan kita  berupaya mengintegrasikan program layanan kesehatan dengan program Jubah," katanya. (*)