Menpora Dito memuji format kandang-tandang IBL 2024

id Indonesian Basketball League,IBL 2024,Menpora Dito Ariotedjo,Kemenpora IBL,Final IBL 2024,format ibl

Menpora Dito memuji format kandang-tandang IBL 2024

Dokumentasi Menpora Dito Ariotedjo menyerahkan piala kepada perwakila Pelita Jaya Jakarta yang menjadi juara IBL 2024 di Indoor Stadium SC, Tangerang, Banten, Minggu (4/8/2024). ANTARA/HO-Kemenpora

Jakarta (ANTARA) -
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo memuji format kandang-tandang (home-away) yang diterapkan oleh pengelola kompetisi dalam penyelenggaraan Indonesian Basketball League (IBL) 2024.
 
Dalam laman Kemenpora yang dipantau ANTARA di Jakarta, Senin, ia menyatakan penyelenggaraan IBL yang baru pertama kali menerapkan format itu bisa meningkatkan atmosfer kompetisi dan memberikan pengalaman yang lebih beragam bagi pemain dan penonton.
 
"Dengan pengembangan yang tepat, diharapkan industri bola basket nasional bisa maju pesat, sehingga dapat melahirkan atlet-atlet berbakat yang siap memperkuat timnas Indonesia di masa depan," kata dia.
 
Dito berharap, format yang diterapkan tersebut bisa terus dikembangkan untuk meningkatkan antusiasme dan loyalitas penggemar bola basket di Indonesia.
 
Selain itu, Dito juga mengapresiasi keberhasilan Pelita Jaya Jakarta yang telah berhasil menjadi juara IBL 2024, dengan mengalahkan Satria Muda Pertamina Jakarta, melalui format best of three dan kandang-tandang.
 
"Saya mengucapkan selamat kepada Pelita Jaya yang sudah meraih juara. Final itu mempertemukan dua tim besar, Pelita Jaya dan Satria Muda," ujar menteri termuda dalam Kabinet Indonesia Maju itu.
 
Pada saat menonton pertandingan final ketiga IBL di Indoor Stadium SC, Tangerang, Banten, Minggu (4/8), Dito juga menjadi orang yang menyerahkan piala kepada juara.
 
Dito menyerahkan piala kepada Pelita Jaya Jakarta, setelah menang dari Satria Muda dengan skor 73-65. Pada Indonesian Basketball League (IBL) 2024, pengelola kompetisi melakukan langkah besar dengan perubahan tiga hal utama atau aturan yang berbeda dari musim sebelumnya.
 
Tiga aturan baru itu, yaitu sistem kandang-tandang (home-away), pembatasan total gaji maksimal (salary cap) pemain per musim, dan kuota pemain asing.

Baca juga: Manajer Pelita Jaya Adhi Pratama lebih tegang
Baca juga: Pelita Jaya-Satria Muda sama-sama berpeluang besar juara IBL
 
Sebelum musim 2024, IBL menggunakan format atau sistem kompetisi series dari satu kota ke kota lainnya. Namun, mulai tahun ini 14 klub peserta IBL melakoni total 26 pertandingan, dengan 13 kali laga kandang dan 13 tandang pada babak reguler.
 
Sedangkan terkait salary cap, manajemen IBL membuat aturan maksimal gaji sebanyak Rp10 miliar untuk seluruh pemain dalam klub. Untuk kuota pemain asing, penyelenggara kompetisi memperbolehkan dua pemain asing bermain sekaligus dalam satu pertandingan, sedangkan sisanya berada di bangku cadangan.