YPK NTB khawatir pemadaman listrik saat Ramadan

id YPK NTB,Pemadaman Listrik

YPK NTB khawatir pemadaman listrik saat Ramadan

Ketua YPK NTB H Muhammad Saleh, SH, MH. (Foto Antaranews NTB)

Saya akan minta ketegasan PLN dengan membuat pernyataan di depan gubernur karena gubernur paling tidak didengar sama PLN
Mataram (Antaranews NTB) - Yayasan Perlindungan Konsumen (YPK) Nusa Tenggara Barat khawatir akan terjadi pemadaman listrik pada saat umat muslim menjalankan ibadah puasa Ramadan 1439 Hijriah karena Perusahaan Listrik Negara melakukan pemeliharaan jaringan.

"Tentu ada kekhawatiran karena PLN sering melakukan pemadaman listrik pada siang hari selama 6-8 jam dengan alasan pemeliharaan jaringan. Bahkan, pemadaman juga terjadi pada malam hari," kata Ketua YPK NTB H Muhammad Saleh, SH, MH, di Mataram, Kamis.

Ia mengatakan rasa khawatir tersebut disebabkan karena hingga saat ini belum ada jaminan dari PLN bahwa tidak akan melakukan pemadaman listrik pada siang dan malam hari dengan alasan pemeliharaan jaringan.

Untuk itu, pihaknya akan mendesak PLN Wilayah NTB untuk berani membuat pernyataan di depan gubernur bahwa selama Ramadan hingga Idul Fitri 1439 Hijriah, tidak akan ada pemadaman listrik, kecuali karena faktor gangguan alam.

"Saya akan minta ketegasan PLN dengan membuat pernyataan di depan gubernur karena gubernur paling tidak didengar sama PLN," ujar dosen Fakultas Hukum, Universitas Mataram ini.

Menurut dia, pemadaman listrik yang sering terjadi di seluruh wilayah Pulau Lombok, pada siang hari selama 6 hingga 8 jam tentu memberikan dampak luas bagi masyarakat. Pasalnya, tindakan tersebut dilakukan pada jam produktif dan terjadi hampir setiap hari.

Selain mengganggu aktivitas perkantoran dan dunia usaha, menurut Saleh, pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) adalah pelanggan yang paling terdampak. Sebab, mereka mengandalkan pasokan listrik dari PLN untuk menjalankan aktivitas usahanya.

"Saya belum pernah mendengar ada pemadaman listrik dengan alasan pemeliharaan jaringan di Pulau Jawa. Kenapa di NTB ada pemadaman, padahal NTB kelebihan produksi listrik. Itu menjadi tanda tanya, jangan-jangan jaringannya tidak berkualitas," ucapnya.

Humas PLN Wilayah NTB Mohammad Kukuh Amukti, mengatakan pemeliharaan jaringan apabila dibutuhkan akan dilaksanakan pada siang hari dengan harapan listrik lebih andal pada saat berbuka puasa dan ibadah malam Ramadan.

"Kami mohon dukungan semua pihak sehingga selama Ramadhan, tidak dibutuhkan pemeliharaan karena sudah kami upayakan pemeliharaannya di minggu menjelang Ramadan," katanya.

Saat ini, sistem kelistrikan Lombok memiliki daya mampu mencapai 274 mega watt (MW) dengan beban puncak sebesar 227 MW. Sedangkan sistem kelistrikan Sumbawa memiliki daya mampu mencapai 54 MW dengan beban puncak sebesar 42 MW.

Sementara untuk sistem kelistrikan Bima memiliki daya mampu mencapai 50 MW dengan beban puncak sebesar 45 MW. (*)