Lombok Utara-Malaysia jalin kerja sama pendidikan

id kemenag ri,lombok utara,ikim malaysia,kuliah malaysia

Lombok Utara-Malaysia jalin kerja sama pendidikan

Utusan Pemkab Lombok Utara dan Kementerian Agama diundang ke Malaysia terkait kerja sama bidang pendidikan. Foto Ahr/Humas dan Protokol Setda KLU.

....Pihak Malaysia mengundang Pemda KLU, karena memahami bahwa Lombok Utara menjadi "pemasok" Tenaga Kerja Indoensia (TKI) yang cukup banyak ke Malyasia....
Mataram (Antaranews NTB) - Pemerintah Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat  dan Kementerian Agama menjalin kerja sama  kependidikan dengan pemerintah Malaysia.

Humas dan Protokol Setda Kabupaten LOmbok Utara melalui siaran pers yang diterima di Mataram, Kamis, menyebutkan terkait dengan kerja sama tersebut utusan dari Kemenag dan Pemkab Lombok Utara berkunjung ke Negeri Jiran untuk menghadiri undangan Institute Kemahiran Industry Melaka (IKIM) dan Malacca Industrial Collage (MISC).

Kunjungan tersebut untuk membahasa lebih kanjut  kerja sama perkuliahan sembari bekerja bagi putra-putri Lombok Utara yang ingin melanjutkan studi di Malaysia.

Pihak Malaysia mengundang Pemda KLU,  karena  memahami bahwa Lombok Utara menjadi "pemasok" Tenaga Kerja Indoensia (TKI) yang cukup banyak ke Malyasia.

Ke depannya diharapkan Pemda KLU bisa mengirimkan mahasiswa sambil bekerja pada industri-industri yang ada di Malaysia.

Chief Executive Officer IKIM Datuk B Reghu menyampaikan saat ini ada 1.100 perusahaan yang mengelilingi IKIM dan sebanyak 21 perusahaan sudah bekerjasama.

Format belajar Mahasiswa nantinya berkisar 70 persen praktek langsung pada industri dan 30 persen belajar teori di ruang kelas.

Menurut dia, lulusan IKIM dapat dipastikan 100 persen langsung mendapatkan pekerjaan, karena  telah disiapkan serapan kerja pada industri-industri jaringan kerja sama.

Selain itu pula, katanya, ijazah kependidikan yang diraih mendapat pengakuan dari seluruh negara ASEAN dan kerja sama dengan 70 negara lainnya, sehingga mahasiswa yang telah dinyatakan lulus dari IKIM, bisa memperoleh pekerjaan di 70 negara tersebut.

Hadir dalam pertemuan pertama itu, Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah Kementerian Agama Republik Indonesia Prof Dr Suyitno MAg dan Plt Kadis Dikpora Kabupaten Lombok Utara Dr Fauzan MPd.

Selain itu Kepala Bappeda KLU Heryanto SP, dan pendamping District Facilitator Inovasi KLU Anhar Putra Iswanto MSi.
Utusan dari Pemkab KLu dan Kemenag melawat ke Malaysia untuk membahas kerja sama bindang pendidikan. Fto Ahr/Humas dan Protokol Setda KLU.
Plt Kadis Dikpora Kabupaten Lombok Utara Dr Fauzan MPd, menyampaikan bahwa program ini memberikan kesempatan bagi masyarakat Lombok Utara untuk kuliah di IKIM sambil bekerja. Proses perkuliahan di IKIM berlangsung selama 6 semester atau setara dengan Diploma III.

"Pada awal semester pertama semua mahasiswa akan belajar materi diruang kelas," katanya.

Setelah semester dua mereka bisa sambil part time di perusahan-perusahaan yang ada di sekeliling IKIM dengan gaji 1500-1800 RM atau sekitar Rp4 juta hingga Rp5,5 juta tiap bulan.

Kemudahan tersebut, kata dia, membuat para Mahasiswa tidak perlu memikirkan biaya kuliah, lantaran dibayarkan langsung oleh perusahaan-perusahaan tempatnya bekerja.

Sementara itu, Bupati Lombok Utara Dr H Najmul Akhyar SH MH dijadwalkan menyusul ke Malaysia untuk bertemu dengan Rektor IKIM dan seluruh CEO perusahaan yang bekerjasama dengan IKIM.

Selanjutnya, Rektor IKIM dan CEO perusahaan diundang ke Lombok Utara untuk melihat secara langsung potensi pengembangan industri dan meyakinkan dan menawarkan masyarakat terkait peluang bagi putra-putri Lombok Utara mengikuti kuliah sambil bekerja di Malaysia.

Direktur GTK Kemenag RI Prof Suyitno juga menyampaikan ketertarikannya untuk mengirim guru-guru terbaik madrasah untuk belajar di IKIM.

"Madrasah memiliki peranan dalam program pengentasan kemiskinan, terutama di Lombok Utara. Penting untuk mendorong guru-guru madrasah belajar bagaimana madrasah terlibat dalam pengembangan industri-industri yang bisa berdampak secara langsung terhadap pengurangan angka kemiskinan," katanya.

Hal ini juga memberikan kepastian bahwa alumni-alumni madrasah tak akan menjadi pengangguran setelah lulus dari studinya. Belajar teori dan praktek kerja terapan langsung di perusahaan-perusahaan.(*)