Acara yang berkolaborasi dengan Rekosistem ini mengajak masyarakat untuk berlari sambil memungut sampah di sepanjang rute lari, menggabungkan semangat berolahraga dengan kepedulian terhadap lingkungan.
"Ini adalah langkah nyata kami dalam mendukung gaya hidup sehat dan berkelanjutan. Dengan menggabungkan olahraga dengan aksi membersihkan lingkungan, kami berharap dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk turut serta menjaga bumi," ujar Marketing Communication Manager, Garmin Indonesia, Rian Krisna dilansir dari keterengan resmi, Minggu.
Plogging merupakan tren olahraga yang berasal dari Swedia dengan menggabungkan lari atau jalan kaki (jogging) dengan memungut (picking-up) sampah yang ditemukan di sepanjang rute lari. Plogging memberikan manfaat kesehatan tambahan karena melibatkan gerakan seperti membungkuk, berjongkok, dan mengangkat, yang bermanfaat untuk otot tubuh bagian bawah.
"Kami di Rekosistem sangat mengapresiasi inisiatif Garmin dalam mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam membersihkan lingkungan. Kami berharap kegiatan seperti ini dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk terlibat dalam pengelolaan sampah. Kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat sangat penting untuk mencapai lingkungan yang bersih dan berkelanjutan," kata VP Business Development Rekosistem, Rizky Satrio.
Dalam gelaran Road to Garmin Run, tidak sembarang sampah dapat diambil atau dipungut oleh peserta, Rekosistem fokus mengumpulkan jenis sampah anorganik seperti kardus atau karton susu, kertas, botol kaca, kaleng serta sampah plastik seperti gelas, botol PET, kantong plastik dan wadah makanan dari plastik.
Peserta yang diikuti oleh 120 peserta dan dibagi menjadi 11 kelompok ini juga dibekali dengan wadah untuk mengumpulkan sampah, termasuk alat capitan dan sarung tangan. Setelah terkumpul, peserta dapat menyetorkan wadah berisi sampah ke mobil Reko Keliling. Rekosistem sebagai Sustainable Partner Garmin Run Indonesia 2024, akan mengelola sampah yang terkumpul dan mengubahnya menjadi barang bermanfaat dan bisa digunakan kembali.
Baca juga: Atlet Zohri catatkan waktu 10,37 detik pada kualifikasi Olimpiade
Baca juga: Pelari Odekta Naibaho miliki satu kesempatan ke Olimpiade Paris
Rangkaian Road To Garmin Run mulai dari 13 Juli hingga 18 Agustus kemarin berhasil mengumpulkan sebanyak 148.07 kilogram sampah, terdiri dari botol plastik PET sebesar 26 persen diikuti oleh kardus (carton box) sebanyak 22,3 persen, dan sampah kertas 17,6 persen. Hampir 150 kilogram sampah yang dikumpulkan ini jika dikonversikan menjadi carbon footprint maka akan setara dengan 50,1 liter konsumsi BBM, atau setara dengan 468.43 kilometer jarak yang ditempuh dengan mobil.
Acara “Road to Garmin Run: Plogging with Rekosistem" diikuti oleh 120 peserta. Dibagi menjadi 11 kelompok, secara total para peserta berhasil mengumpulkan sampah sebanyak 294,82 kilogram, dari rute sepanjang 4 kilometer di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Sampah yang dikumpulkan kemudian ditimbang dan akan dipilah oleh tim Rekosistem, untuk nantinya didaur ulang atau digunakan kembali.