Jakarta (ANTARA) - Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, tercatat mengalami erupsi tiga kali pada Senin dini hari, demikian dilaporkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Menurut petugas pos pengamatan Gunung Ibu, Ridwan Djalil, letusan pertama terjadi pukul 01:39 WIT, namun visualnya tak teramati.
“Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 62 detik,” kata Ridwan, sebagaimana laporan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Sementara itu, dilaporkan petugas pengamat Axl Roeroe, erupsi kedua dan ketiga terjadi pada waktu yang berdekatan, yaitu pukul 06:35 WIT dan 06:46 WIT, dengan kolom abu teramati kurang lebih 300 m di atas puncak gunung serta berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur laut.
Erupsi kedua terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 65 detik, sementara erupsi ketiga terekam dengan amplitudo maksimum 27 mm dan durasi 43 detik.
Berdasarkan aktivitas vulkanik terkini Gunung Ibu, status gunung berketinggian 1.325 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut berada pada level III atau Siaga.
Baca juga: Zona bahaya 4 km usai Gunung Ibu meletus enam kali
Baca juga: BNPB survei pemasangan EWS banjir lahar dingin Gunung Ibu
Oleh karena erupsi yang terus terjadi, masyarakat di sekitar gunung beserta wisatawan diimbau tak beraktivitas di dalam radius 4 km dari pusat erupsi. Imbauan tersebut juga berlaku sektoral 5 km ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif gunung berapi itu.
“Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan menggunakan pelindung hidung, masker, dan kacamata,” demikian laporan Axl Roeroe.