Banda Aceh (ANTARA) - Atlet hapkido Daerah Istimewa Yogyakarta, Rahmatullah Wahyu Nugroho, bersuka cita karena akhirnya mampu meraih medali emas pada cabang hapkido nomor daeryun kelas 54-58 kilogram putra Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara 2024, Kamis.
Rahmatullah yang akrab disapa Rangga ini memaparkan bahwa sebelumnya ia selalu terganjal pada pertandingan final di kompetisi-kompetisi bela diri yang diikutinya.
“Sebelumnya saya tuh (medali) perak, perak, perak terus. Pada Kejuaraan Nasional babak kualifikasi PON saya mendapatkan perak, di kejuaraan IMAG (Indonesia Martial Art Games) saya mendapatkan perak, dan di Hong Kong pun saya mendapatkan perak lagi. Saya mencari saya bisa sampai final, tapi kok kalahnya tipis-tipis, apa sih, ternyata saya kurang fokus,” ujarnya berkesimpulan saat ditemui di GOR KONI, Banda Aceh.
Kontribusi medali emas dari Rangga membuat DIY semakin mengokohkan diri di puncak klasemen umum hapkido PON Aceh-Sumut 2024. DIY total mengoleksi tujuh medali emas dan tiga medali perunggu dari hapkido.
Ia lantas menyebut bahwa dirinya tidak terbebani dengan keberhasilan rekan-rekannya menyumbang medali emas lebih awal.
“Tekanan setiap pertandingan itu selalu ada. Tapi saya selalu fokus dengan apa yang dikatakan master saya, master Sunardi, yaitu fokus, fokus, fokus, dan itu yang saya lakukan. Saya selalu fokus dengan pertandingan saya,” ujar pria 19 tahun itu.
Rangga menyebut bahwa dirinya menyerap banyak masukan dari semua orang di sekelilingnya, untuk pada gilirannya masukan-masukan tersebut diolah agar dapat menghasilkan penampilan terbaik pada pertandingan.
“Saya juga menerima semua masukan dari semua teman-teman saya, pelatih saya, dan orang lain, saya terima masukan semuanya, saya pilah yang baik mana, yang buruk mana. Saya rangkum jadi satu, saya praktikkan di hari saya bertanding,” ujar atlet kelahiran Sleman itu.
Baca juga: Hafidz sumbang medali emas kedua untuk Jabar
Baca juga: Gloriya sumbang emas pertama untuk Sulut
Rangga yang sudah pernah mencicipi berbagai olahraga bela diri, nampaknya sudah benar-benar jatuh hati dengan hapkido. Ia pun memiliki impian agar bela diri tersebut dapat semakin populer dan pada gilirannya akan dipertandingkan di pesta olahraga multi cabang yang lebih tinggi.
“Saya tidak berharap tapi saya berdoa, semoga hapkido bisa cepat mendunia dan cepat tersebar di seluruh dunia,” pungkasnya.