Stiker Raven berbicara perbedaan bermain di Surabaya dan Jakarta

id Jens Raven,Timnas Indonesia U-20

Stiker Raven berbicara perbedaan bermain di Surabaya dan Jakarta

Pesepak bola Timnas Indonesia Jens Raven (kanan) dan rekannya, Muhammad Kafiatur (kiri) berselebrasi usai membobol gawang Timnas Thailand dalam pertandingan final Piala ASEAN U-19 Boys Championship atau AFF U-19 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Senin (29/7/2024). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Jakarta (ANTARA) - Striker timnas Indonesia U-20 Jens Raven berbicara tentang perbedaan perasaannya ketika bermain di Surabaya dan di Jakarta.

Setelah menjadi warga Indonesia pada akhir Juni lalu, Jakarta menjadi kota kedua tempat bermain Raven di Indonesia setelah yang pertama adalah Surabaya pada Piala AFF U-19 2024, Juli lalu.

Hal ini dikatakan Raven pada jumpa pers pasca laga pertama kualifikasi Piala Asia U-20 2025 yang diakhiri dengan kemenangan 4-0 atas Maladewa U-20 di Stadion Madya Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Rabu.

"Saya pikir Jakarta menurut saya sebagai rumah kedua. Jadi saya merasa sangat baik untuk berada di sini," kata striker 18 tahun itu.

Sementara itu, menurut Raven, Surabaya adalah kota yang memiliki memori luar biasa baginya meskipun cuaca Kota Pahlawan itu lebih panas dari Jakarta. Surabaya merupakan kota dimana Raven pertama kali mengikuti sebuah turnamen internasional di Indonesia. Saat itu, dengan empat golnya, striker FC Dordrecht U-21 itu mengantarkan Indonesia menjuarai Piala AFF U-19 untuk kedua kalinya setalah edisi 2013.

Baca juga: Di sepak bola, yang terpenting adalah menang
Baca juga: Timnas U-20 sulit cetak gol di babak pertama


"Menurut saya, Surabaya lebih panas daripada di Jakarta. Tapi saya pikir memori saya di Surabaya adalah luar biasa," kata Raven.

"Turnamen pertama di Indonesia dan menjadi juara. Itu luar biasa, tapi Jakarta menurut saya merupakan rumah kedua," tambahnya.