KKP suarakan pentingnya jaga kesehatan laut

id MSP Forum, marine spatial planning, tata ruang laut, perencanaan tata ruang laut.

KKP suarakan pentingnya jaga kesehatan laut

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono (kiri) berbincang dengan Kepala Bagian Kebijakan Kelautan dan Koordinasi Regional Intergovernmental Oceanographic Commission of UNESCO (IOC-UNESCO) Julian Barbiere (tengah) dan Kepala Unit Directorate General for Maritime Affairs and Fisheries of the European Commission (DG MARE) Felix Leinemann (kanan) saat kegiatan 6th International Marine Spatial Planning (MSP) Forum di Nusa Dua, Badung, Bali, Selasa (8/10/2024). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/YU (ANTARA FOTO/FIKRI YUSUF)

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang mewakili Indonesia dalam “The 6th International Marine Spatial Planning (MSP) Forum di Nusa Dua, Bali menyuarakan pentingnya menjaga keberlanjutan kesehatan laut dan implementasi ekonomi biru.

Penataan ruang laut menjadi salah satu unsur penting dalam pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan dengan mengimplementasikan ekonomi biru.

“Indonesia merasa bangga dan terhormat sebagai host MSP Forum pertama di Asia. Melalui forum ini kita juga bisa menyuarakan pentingnya rencana tata ruang laut untuk pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan,” kata Pelaksana Tugas Direktur Perencanaan Ruang Laut KKP Suharyanto lewat keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.

Ia menjelaskan forum ini diikuti oleh perwakilan dari lima puluh negara representasi dari masing-masing benua yang terdiri atas berbagai unsur pemangku kepentingan seperti pembuat kebijakan dan praktisi, pemerintah, NGO, pelaku usaha sektor maritim, perencana, peneliti, dan masyarakat.

Pada kesempatan tersebut, Kepala Bidang Kebijakan Maritim dan Koordinasi Regional UNESCO-IOC Julian Barbiere menjelaskan MSP Forum yang pertama kalinya digelar di Indonesia menghasilkan rekomendasi yang sangat bermanfaat dalam pelaksanaan perencanaan tata ruang laut secara global ke depannya.

Pada forum ini para peserta membahas peran perencanaan tata ruang laut dengan tiga topik utama dalam Peta Jalan MSP global, yaitu perlindungan dan restorasi laut, perubahan iklim, dan implementasi ekonomi biru yang berkelanjutan.

Baca juga: IMO tetapkan Nusa Penida Bali dan Gili Matra NTB sebagai kawasan laut sensitif

Dalam MSP forum ini terdapat beberapa rekomendasi tindak lanjut nyata ke depan, seperti literasi pemangku kepentingan terkait perencanaan ruang laut untuk kepentingan konservasi dan restorasi laut melalui peningkatan kapasitas SDM serta penyusunan panduan global dalam mengintegrasikan isu perubahan iklim ke dalam perencanaan ruang laut.

Sementara itu, Kepala Sub-Komite Komisi Oseanografi Antarpemerintah UNESCO Pasifik Barat Wen Xi Zhu mengatakan bahwa Indonesia menjadi contoh yang baik dalam mengenal implementasi perencanaan tata ruang laut untuk berbagai kegiatan yang memanfaatkan ruang laut.

Baca juga: Ekonomi Biru wujudkan Indonesia setara dengan negara maju

“Indonesia memperlihatkan praktik penataan ruang laut untuk pemanfaatan laut untuk berbagai kegiatan ekonomi maritim. Dari hal ini, praktik yang dilakukan Indonesia dapat menginspirasi negara lainnya dan sangat potensial dilakukan tidak hanya untuk skala satu negara, namun juga di lingkup regional dan global,” katanya.

Dalam MSP International Forum ke-6 yang dilaksanakan selama empat hari ini telah dilaksanakan berbagai kegiatan seperti diskusi panel dan dialog, kunjungan lapangan ke lokasi pemanfaatan ruang laut di Bali, serta pelepasan penyu.