Bogor (Antaranews NTB) - Atlet Paralayang peraih emas Asian Games 2018 nomor ketepatan mendarat beregu putra, Hening Paradigma, menerima tawaran beasiswa pascasarjana dari Institut Pertanian Bogor (IPB).
"Beasiswa diberikan untuk studi lanjut jenjang S2 di IPB atas nama Hening Paradigma, mendaftar di program studi S2 ilmu pangan untuk tahun 2019," kata Rektor IPB, Dr Arif Satria, di Bogor, Rabu.
Ia mengatakan pemberian beasiswa wujud kepedulian IPB di bidang sumber daya manusia, terhadap masa depan pendidikan masyarakat yang berprestasi internasional.
Pada malam penutupan Asian Games, 2 September 2018, IPB telah mengumumkan pemberian beasiswa bagi atlet peraih emas Asian Games sebagai kontribusi kampus dalam ikut serta memajukan masa depan para pejuang olahraga.
"Pendidikan itu untuk jangka panjang, agar atlet Indonesia tidak hanya profesional di bidang olahraga, tapi juga di luar olahraga," kata Arif.
Hening Paradigma saat dihubungi Antara mengatakan bahwa pendidikan itu penting karena dapat meningkatkan derajat kehidupan seseorang.
Menurut dia, tawaran beasiswa IPB di program studi S2 ilmu pangan sejalan dengan minat dan usaha kuliner yang tengah ditekuninya.
"Aku sudah mempelajari kurikulum ilmu teknik pangan dan sangat sesuai dengan kebutuhanku," kata Hening yang merupakan lulusan Teknik Industri Universitas Trisaksi itu.
Selain menjadi atlet, pemegang rekor MURI penerbang terjauh 109 km pada 2012 itu juga merambah bisnis kuliner lewat usaha produksi keripik cireng dan brownis meleleh.
Berbisnis di bidang kuliner menjadi alasan pemuda 32 tahun itu mengambil program studi Ilmu Pangan di IPB. "Tujuan prodi ini adalah membuat industri besar, sedangkan aku ingin menciptakan makanan enak, murah," katanya.
Pria yang akrab disapa Digma itu, mengakui aktivitas sebagai atlet yang lebih banyak fokus pada latihan sering menjadikan pendidikan sebagai pilihan kedua. Namun, Hening memandang pendidikan dan ilmu untuk diaplikasikan.
Menurut dia, pendapat ini terbukti saat dirinya bertanding di Asian Games yang dibanding kompetitor lain, dirinya bisa masuk squad dengan relatif mudah karena bantuan ilmu.
"Ilmu memperpendek fase `trial and error`. Pendidikan membuat atlet menjadi mandiri, memiliki banyak opsi untuk berikhtiar mencari rezeki," katanya.
Berita Terkait
Nilai rata-rata UTBK terbaru, ITB jadi kampus yang persentasenya paling tinggi di 2024
Jumat, 14 Juni 2024 8:43
BSI-IPB intensif garap program pendanaan mahasiswa kurang mampu
Minggu, 25 Februari 2024 6:54
IPB mengupayakan lima langkah pencarian mahasiswa hilang di Pulau Sempu
Jumat, 29 Desember 2023 10:46
Mahasiswa meninggal karena lab terbakar di IPB University
Minggu, 20 Agustus 2023 20:15
Ratusan mahasiswa IPB terjerat pinjaman online antara Rp3 juta sampai Rp13 juta
Selasa, 15 November 2022 16:50
Pekerja laundry jadi wisudawati terbaik IPB
Rabu, 15 Januari 2020 13:58
3.626 Mahasiswa Baru IPB University memecahkan rekor dunia
Sabtu, 10 Agustus 2019 10:47
Mahasiswa IPB ciptakan aplikasi santri milenial
Rabu, 13 Februari 2019 8:25