Jakarta (ANTARA) - Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menjelaskan strategi lanjutannya untuk mengoptimalkan pemanfaatan Satelit Republik Indonesia-1 (SATRIA-1) di Indonesia.
Setelah saat ini di 2024 beroperasi melayani 4.063 titik akses internet, BAKTI berencana melakukan ekspansi lebih banyak titik yang bisa mengakses layanan dari SATRIA-1.
"Akan menyusul sebanyak 11.788 lokasi akses internet yang saat ini sedang dalam proses pembangunan. BAKTI Kominfo juga sedang melakukan tahap persiapan pengadaan 8000 titik lokasi akses internet baru yang akan menggunakan internet dari SATRIA-1," kata Kepala Divisi Satelit dan Akses Internet BAKTI Kementerian Kominfo Harris Sangidun kepada ANTARA, Jumat malam.
Selain menyiapkan akses-akses di titik baru seperti yang direncanakan, SATRIA-1 juga disiapkan untuk memfasilitasi program akses internet eksisting BAKTI Kementerian Kominfo yang sudah ada sejak periode 2015-2023.
Untuk periode 2015-2023, sebelumnya BAKTI sudah menyediakan sebanyak 11.681 titik akses internet dengan menyewa kapasitas satelit-satelit dari penyedia jasa lainnya.
Baca juga: Telkomsat tanggapi ISP asing beroperasi di Indonesia
Namun untuk melakukan efisiensi penggunaan anggaran maka diputuskan SATRIA-1 akan digunakan ke depannya untuk melayani 11.681 titik akses yang sudah ada tersebut sehingga nantinya BAKTI tidak akan lagi menyewa layanan satelit dari penyedia jasa lainnya.
Saat ini untuk layanan SATRIA-1 yang beroperasi sebanyak 4.063 titik akses internet tersebut masih dioperasikan di bawah Badan Usaha Pelaksana SATRIA-1 yaitu PT Satelit Nusantara Tiga beserta perwakilan BAKTI.
Layanan dari BAKTI tersebut telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat khususnya di daerah Terdepan, Tertinggal, Terluar (3T) melalui beragam fasilitas publik.
"SATRIA-1 sudah dimanfaatkan di berbagai bidang seperti pendidikan, pemerintahan, ketahanan dan keamanan, pusat kegiatan masyarakat, pelayanan kesehatan, hingga daerah wisata," kata Harris.
Baca juga: Layanan internet berbasis satelit "Starlink" diluncurkan Mei
Sebelumnya, setelah SATRIA-1 dinilai siap beroperasi pada 2023 BAKTI Kementerian Kominfo merencanakan satelit geostasioner tersebut untuk melayani masyarakat di daerah 3T dengan total 37.000 titik akses internet.
Satelit yang berada di orbit 146 Bujur Timur (BT) itu dioptimalkan pemanfaatannya di ruang-ruang publik dan pada awal operasionalnya difokuskan untuk melayani sektor pendidikan dan kesehatan.
Berita Terkait
Proyek Palapa Ring Integrasi masih dalam tahapan studi kelayakan
Sabtu, 9 Maret 2024 7:36
Perusahaan Jerman suap pejabat Indonesia didalami KPK
Rabu, 17 Januari 2024 8:54
Resmikan BTS 4G, Presiden Jokowi tekankan konektivitas untuk persatuan bangsa
Kamis, 28 Desember 2023 22:11
Menkominfo: BTS 4G dan SATRIA-1 "tol langit" hubungkan RI
Kamis, 28 Desember 2023 22:08
BAKTI-Atourin kolaborasi digitalisasi Desa Wisata Sumba Timur
Jumat, 10 November 2023 6:54
Tuntutan tiga terdakwa BTS Kominfo dibacakan 30 Oktober
Kamis, 26 Oktober 2023 11:32
Mamuju Sulbar meningkatkan pelayanan telekomunikasi melalui program BAKTI
Jumat, 8 September 2023 5:09
Dirut BAKTI berkomitmen percepat konektivitas digital
Senin, 14 Agustus 2023 16:04