Rusia tawarkan ke Ukraina tukar 630 tahanan perang

id Rusia,Ukraina,Pertukaran,Tahanan perang,Anak-anak,Pengembalian,Rusia vs Ukraina,Tahanan perang Ukraina,Tahanan perang Rusia

Rusia tawarkan ke Ukraina tukar 630 tahanan perang

Anggota pemberontak pro-Rusia, yang menjadi tawanan perang, memasuki sebuah bus setelah pertukaran tahanan di sebelah utara Donetsk, Ukraina timur, Minggu (21/9). Pasukan pemerintah Ukraina dan separatis pro-Rusia saling bertukar tawanan perang sesuai persyaratan gencatan senjata yang berjalan saat ini. (REUTERS/Marko Djurica )

Moskow (ANTARA) - Rusia pada Rabu (27/11) menawari Ukraina untuk segera bertukar 630 tahanan perang dan mulai berunding mengenai pertukaran berikutnya, sementara Moskow saat ini sedang mempersiapkan pertukaran pada masa depan.

"Kami siap menukar 630 tentara saat ini dan juga mempersiapkan pertukaran di masa mendatang," ungkap juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova dalam konferensi pers di Moskow.

Zakharova pada kesempatan itu menekankan keinginan Moskow mengadakan dialog konstruktif dengan Kiev mengenai tahanan perang. 

Rusia dan Ukraina telah melakukan banyak pertukaran tahanan sejak perang antara kedua negara mulai berlangsung pada 24 Februari 2022.

Pertukaran terakhir dilakukan pada pertengahan Oktober dengan jumlah tahanan dari kubu masing-masing sebanyak 95 orang.

Sementara itu, kantor Ombudsman Anak-anak Rusia mengatakan bahwa Qatar memfasilitasi pengembalian dua anak warga Rusia yang diambil dari zona pertempuran di Ukraina.

Anak-anak tersebut sudah berkumpul kembali dengan keluarga mereka di Kedutaan Qatar di Moskow, dengan disaksikan Duta Besar Qatar Ahmed bin Nasser Al Thani serta seorang perwakilan dari Komisaris Presiden Rusia untuk Hak Anak.

"Saya sangat senang menerima dua anak dan keluarga mereka di kedutaan hari ini. Qatar selalu menaruh perhatian besar pada pekerjaan kemanusiaan, memastikan hak asasi manusia, dan memastikan hak-hak anak," kata Al Thani.

Para diplomat Qatar, kata sang duta besar, telah diinstruksikan oleh pimpinan negara untuk terus membantu Rusia dan Ukraina dalam menyatukan kembali anak-anak dengan keluarga mereka.

"Kami berharap setiap anak dapat kembali ke rumah baik di Rusia maupun di Ukraina," katanya.


Sumber: Anadolu