"Selfie wrist", bahaya yang muncul di era digital

id swafoto,selfi,bahaya,era digital

"Selfie wrist", bahaya yang muncul di era digital

lustrasi swafoto (pixabay)

Jakarta (Antaranews NTB) - Seorang dokter di California telah mengingatkan bahwa swafoto berikutnya dapat menjadi sesuatu yang sangat menyakitkan. 

Seorang dokter di San Francisco dr. Levi Harrison mengingatkan orang-orang mengenai “selfie wrist” yang disebabkan mereka menggunakan kamera ponselnya untuk mengambil gambar mereka sendiri, menurut FOX 11 Los Angeles, sebagaimana dikutip Fox News, Jumat. 

“Selfie wrist” adalah bentuk dari carpal tunnel syndrome (sindrom lorong karpal).  Orang yang mengalami “selfie wrist” ini akan merasakan kesemutan atau rasa nyeri yang berasal dari melenturkan pergelangan tangan ke arah dalam atau memegang ponsel terlalu lama tanpa bergerak. 

Menurut Irish Medical Journal, ada beberapa insiden dalam beberapa tahun terakhir di mana dokter telah mendiagnosis “selfie wrist”. 

Insiden ini termasuk pelaku swafoto yang melompat di atas trampolin, berjalan di atas batu atau tidak memperhatikan dan akhirnya mematahkan pergelangan tangan mereka akibat jatuh atau bertabrakan dengan benda lain, menurut jurnal medis. 

Menurut Statistik, setidaknya 62 persen orang Amerika telah mengambil setidaknya satu swafoto dari diri mereka sendiri. Statistik tersebut mencakup 82 persen orang yang berusia 18 hingga 34 tahun.

Baca juga: Berebut tempat selfie, turis Italia berkelahi

Sebuah studi tahun 2018 menemukan bahwa antara Oktober 2011 dan November 2017 telah ada 259 kematian akibat swafoto, dengan kejadian kematian terbanyak berasal AS, India, Rusia dan Pakistan.

Baca juga: Swafoto sebabkan lebih dari 250 kasus kematian