Manajer tim bola voli putri Jakarta Livin Mandiri (JLM) Agus Dwi Handaya menyebut bahwa timnya masih grogi pada laga perdana, meski menang dengan skor 3-2 (25-18, 18-25, 21-25, 25-16, dan 15-7), saat bersua Jakarta Pertamina Enduro (JPE) dalam pertandingan Proliga 2025, di GOR Jatidiri Semarang, Jawa Tengah, Sabtu.
Menurut dia, spike yang dilakukan para pemain masih kurang sempurna, ditambah timnya baru terbentuk secara utuh dua bulan lalu, sehingga butuh pematangan lebih ke depannya.
"Tim ini baru dua bulan terbentuk, tahun lalu mereka junior dan tahun ini seimbang. Jadi ini kejelian pelatih memasukkan pemain, ditambah Proliga saat ini semakin berkualitas," kata Agus dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Sabtu.
Pemain Livin Mandiri Liu Yanhan mengaku, timnya mengawali pertandingan dengan baik. Set pertama dijalani dengan mudah meski laga perdana. Meski menang, tambah dia, ke depannya tim harus lebih banyak berlatih guna tampil lebih baik lagi.
"Kami harus bisa meningkatkan performa dan ini buah latihan kami. Saya sangat senang, kami masih mencari ritme dan pola kami," kata pemain dari China itu.
"Mereka penting untuk tim. Kami tetap berusaha keras, saya senang meski kalah karena pemain menunjukkan permainan yang kuat. Ditambah pemain asing masih butuh adaptasi," ujar pelatih asal Turki tersebut.
"Kami memaksa Laili main karena tidak ada pilihan pemain yang sesuai posisi. Kami punya tujuh pemain muda dan mereka juga berusaha keras," kata dia.
Menurut pemain serta kapten JPE, Tisya Amalia, cedera pemain memang mempengaruhi permainan mereka.
"Namun, kami tetap harus fight. Kekalahan juga tidak telak, setidaknya dapat satu poin," ujar dia.