Kazakhstan segera terima data kotak hitam pesawat Azerbaijan

id Azerbaijan Airlines,Kazakhstan, kotak hitam pesawat Azerbaijan Airlines

Kazakhstan segera terima data kotak hitam pesawat Azerbaijan

Penerbangan maskapai Azerbaijan Airlines yang sedang dalam perjalanan ke sebuah kota di Rusia, terpaksa kembali ke Ibu Kota Baku, Jumat (27/12/2024). Menurut pengumuman maskapai tersebut, penerbangan dari Baku ke Kota Mineralnye Vody terpaksa kembali ke bandara keberangkatannya karena penutupan wilayah udara di atas Makhachkala, sebuah kota Rusia di tepi Laut Kaspia, yang terletak di antara kedua kota tersebut. /ANTARA/Anadolu/py (Anadolu)

Istanbul (ANTARA) - Kazakhstan pada Selasa mengatakan data yang telah didekripsi dari kotak hitam milik pesawat Azerbaijan Airlines (AZAL) yang jatuh di dekat kota Aktau akan tiba di negara tersebut dalam beberapa hari mendatang.

"Dalam beberapa hari mendatang, anggota komisi investigasi kecelakaan penerbangan diharapkan tiba di Astana dengan materi yang telah didekripsi dari perekam penerbangan," demikian pernyataan Kementerian Transportasi Kazakhstan di Telegram.

Kementerian tersebut menyampaikan bahwa para ahli akan mempelajari data yang telah didekripsi dari kotak hitam begitu mereka tiba di ibu kota Kazakhstan.

Pekan lalu, Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev mengatakan bahwa komisi investigasi yang dibentuk di Astana telah mengirim dua kotak hitam yang diambil di lokasi kecelakaan ke Brasil untuk dilakukan dekripsi.

"Saya yakin langkah ini adalah satu-satunya keputusan tepat yang diperlukan untuk investigasi yang objektif dan tidak memihak," kata Tokayev.

Pada 25 Desember, sebuah pesawat AZAL yang dalam perjalanan dari ibu kota Azerbaijan, Baku, menuju Grozny di Republik Chechnya Rusia, jatuh 3 kilometer dari kota Aktau di pantai Laut Kaspia, menewaskan 38 dari 67 orang di dalamnya.

Pernyataan awal menyebutkan tabrakan dengan burung mungkin menjadi penyebab jatuhnya pesawat Embraer 190 tersebut, meskipun rekaman dari lokasi kejadian menunjukkan lubang besar di bagian ekor pesawat yang mengarah pada spekulasi adanya kemungkinan serangan.

Baca juga: Penggiat konservasi memaparkan strategi tekan risiko "bird strike"

Sehari setelah insiden tersebut, pejabat senior Azerbaijan mengonfirmasi kepada Anadolu terkait laporan yang menyebutkan kecelakaan pesawat itu disebabkan oleh sistem rudal Rusia.

Kemudian pada bulan itu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan percakapan telepon dengan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev untuk meminta maaf atas insiden yang terjadi di wilayah udara Rusia dan menyampaikan belasungkawa.

Baca juga: Jumlah korban jiwa kecelakaan pesawat Jeju Air di Korsel jadi 120 orang

Sehari setelahnya, Aliyev mengatakan bahwa ekor pesawat yang jatuh itu mengalami kerusakan parah akibat tembakan senjata dari darat dan menuntut Moskow untuk mengeluarkan pengakuan bersalah, hukuman bagi mereka yang bertanggung jawab dan pembayaran kompensasi.

Sumber : Anadolu