Banjir di Pasuruan, ribuan rumah terendam hingga sekarang

id banjir,banjir pasuruan,bencana banjir,Banjir di Pasuruan,Korban banjir di Pasuruan,Banjir Pasuruan

Banjir di Pasuruan, ribuan rumah terendam hingga sekarang

Banjir merendam ribuan rumah di wilayah Kecamatan Beji dan Kecamatan Gempol, Pasuruan sejak Kamis (16/1/2025) dini hari. (ANTARA/HO-Kominfo Kabupaten Pasuruan)

Pasuruan (ANTARA) - Ribuan rumah di Kecamatan Gempol dan Beji, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur masih terendam banjir akibat meluap air dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Wrati, sebagai imbas hujan deras pada hari sebelumnya.

"Banjir di pemukiman warga sudah mulai surut, sedangkan untuk genangan di Jalan Raya Beji sudah tidak ada sehingga arus lalu lintas sudah kembali lancar," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan Sugeng Hariyadi saat dikonfirmasi di Pasuruan, Kamis.

Berdasarkan data BPBD setempat, tiga dusun di Desa Legok, Kecamatan Gempol, yang terdampak bencana, yakni Dusun Kebonsari, Legok, serta Panderejo. Genangan dengan ketinggian air hingga 70 centimeter terjadi di Dusun Kebonsari.

Di Kecamatan Beji, tercatat enam desa terdampak, yakni Desa Cangkringmalang, Gununggangsir, Gajahbendo, Beji, Kedungringin, dan Wonokoyo dengan titik tertinggi genangan di Desa Cangkringmalang mencapai 90 centimeter.

Sugeng menjelaskan Desa Cangkringmalang yang terdampak paling parah merupakan salah desa tangguh bencana.

Ia menilai warga sudah siap untuk menghadapi banjir, termasuk pemerintah desa dan lapisan masyarakat sehingga mempermudah proses mitigasi bencana.

Pemerintah desa setempat juga telah membangun dapur umum mandiri untuk keperluan warga terdampak dengan bantuan dari BPBD, Dinas Sosial serta Palang Merah Indonesia (PMI).

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan melalui BPBD juga telah turun tangan mendistribusikan bantuan kedaruratan. Bantuan tersebut berupa nasi bungkus, obat-obatan, makanan siap saji, family kits serta keperluan mendasar lainnya.

"Kita pastikan semua warga dalam keadaan baik," kata Sugeng.