Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu) Rolliansyah Soemirat mengatakan bahwa seluruh personel TNI dan Polri yang bertugas di Misi Penjaga Perdamaian PBB MONUSCO di Republik Demokratik Kongo dalam kondisi aman.
"Seluruh personel dalam keadaan sehat dan aman," kata Rolliansyah melalui pesan singkat di Jakarta pada Selasa.
Jubir Kemlu yang biasa dipanggil Roy itu juga menjelaskan bahwa saat ini Indonesia memiliki 1.051 personel gabungan dari TNI dan Polri yang bertugas di Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB MONUSCO tersebut.
Menurutnya, pemerintah Indonesia mengamati dengan cermat perkembangan situasi di RD Kongo dengan keprihatinan mendalam.
"Pemerintah RI akan memantau dengan cermat perkembangan situasi di lapangan," ucapnya menegaskan.
Bentrokan bersenjata pecah di RD Kongo. Kantor Berita Turki Anadolu mengabarkan bahwa pemberontak M23 pada Ahad (26/1) menutup wilayah udara di atas Goma dengan dalih bahwa pasukan koalisi yang mendukung rezim Kinshasa di Kongo tengah memuat bom di bandara tersebut.
Kelompok M23, yang diduga didukung oleh Rwanda, telah mengintensifkan serangannya di Kongo timur.
Mereka merebut kota-kota penting dan bergerak menuju Goma, ibu kota Provinsi Kivu Utara.
Baca juga: Gubernur Lemhannas Ace Hasan bahas tentang penguatan geopolitik dengan Menlu
Kepala pasukan penjaga perdamaian PBB Jean-Pierre Lacroix menyerukan agar permusuhan di RD Kongo segera dihentikan guna menghindari risiko krisis kemanusiaan yang lebih luas.
Baca juga: Kemenlu edukasi pentingnya migrasi aman bagI PMI di luar neger
Ia juga mencatat bahwa misi PBB untuk sementara waktu merelokasi personelnya demi keselamatan dan keamanan mereka.
Jubir Kemlu menambahkan bahwa berdasarkan hasil pertemuan Dewan Keamanan PBB bahwa personel Indonesia tetap melaksanakan tugasnya sesuai mandat MONUSCO.