Mataram (ANTARA) - Dinas Peternakan Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyatakan ternak sapi yang terkena kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menjelang hari raya Idul Fitri 1446 hijriah atau di awal 2025 sudah nol kasus.
"Meskipun tidak ada kasus, kami tetap melakukan vaksinasi PMK untuk sapi para peternak," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Kabupaten Lombok Timur Hultatang di Lombok Timur, Rabu.
Ia mengatakan jumlah kasus PMK yang ditangani sejak bulan Januari 2025 hingga saat ini sebanyak 50 kasus, namun ternak sapi yang terkena virus tersebut telah sembuh setelah dilakukan pengobatan dengan cara vaksinasi.
"Ada 50 kasus ternak sapi yang terkena PMK, tetapi semuanya sudah sembuh," katanya.
Ia mengatakan berdasarkan data dari petugas jumlah vaksinasi yang digunakan untuk mengobati ternak warga yang terkena PMK itu sebanyak 17.730 dosis vaksin.
‘’Vaksinasi tahap 1 sudah selesai, dan tahap 2 akan dilanjutkan setelah puasa. Kegiatan vaksinasi ternak terus digencarkan untuk mencegah penyebaran PMK," katanya.
Ia mengatakan pasca Ramadhan, pihaknya kembali menerima vaksin PMK dari pemerintah pusat, dengan harapan pelaksanaan vaksinasi tetap dilaksanakan.
"Upaya pencegahan lebih penting," katanya.
Baca juga: Sebanyak 4.389 vaksin PMK kedaluwarsa di NTB dimusnakan
Sebelumnya Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) NTB Muhammad Riadi mengungkapkan total hewan ternak yang sudah divaksin di 10 kabupaten/kota di NTB sampai dengan hari ini sebanyak 119.365 ekor.
Kemudian target vaksin dari Januari sampai Maret sebanyak 140.875. Sementara realisasi Februari sampai Maret per hari ini sebanyak 91.196 atau 85 persen, sehingga ada tersisa 21.506.
Baca juga: Pemerintah tambah modifikasi cuaca kurangi banjir
"Kalau jumlah kasus hewan ternak kita sudah jauh menurun tidak seperti di awal-awal. Yang ada ini masih kasus lama ada 245 dan sembuh 238, sisa kasusnya ada 6 dalam pengobatan," katanya.