Indonesia vs Australia membawa kemenangan

id Timnas Indonesia,Patrick Kluivert,Australia vs Indonesia

Indonesia vs Australia membawa kemenangan

Pelatih timnas Australia Tony Popovic dalam jumpa pers pra-laga melawan timnas Indonesia, Rabu (19/3/2025). Laga lanjutan putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 Grup C ini akan dimainkan di Stadion Sepak Bola Sydney pada besok Kamis (20/3/2025) pukul 16.10 WIB. (ANTARA/Tangkapan layar YouTube Football Australia)

Jakarta (ANTARA) - Jika merujuk data statistik 11v11, Timnas Indonesia sudah 15 kali menelan kekalahan dari Timnas Australia dalam 20 total pertemuan sejak 17 November 1967.

Dari 20 pertemuan itu, Indonesia cuma sanggup membawa satu kemenangan yang terjadi 44 tahun yang lalu, tepatnya pada 30 Agustus 1981 di Stadion Gelora 10 November Surabaya dalam ajang kualifikasi Piala Dunia 1982. Gol Herry Risdianto pada menit-menit akhir kala itu membuat Garuda mengalahkan Socceroos 1-0.

Setelah kemenangan itu, Indonesia tak pernah menang dari Australia pada 10 laga berikutnya dengan rincian dua kali seri dan delapan kekalahan. Kabar baiknya, salah satu dari hasil seri itu terjadi pada pertemuan terakhir kedua tim yang terjadi di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, dalam laga kedua kualifikasi Piala Dunia 2026 Grup C, 10 September 2024.

Dalam pertandingan itu, kedua tim yang sama-sama masih dilatih pelatih lamanya, Shin Tae-yong di Indonesia dan Graham Arnold di Australia, bermain imbang tanpa gol.

Sebelum laga ini, sekitar delapan bulan sebelumnya, Indonesia kalah telak 0-4 dari Australia pada laga babak 16 besar Piala Asia 2023 di Qatar. Artinya, pada tahun terakhir pertemuan kedua tim, performa Indonesia meningkat. Selain dibuktikan dengan penampilan melawan Australia, progres ini juga tersaji di ranking resmi FIFA.

Pada pertemuan pertama tahun 2024 dengan Australia, ranking FIFA Indonesia saat itu masih 146 dunia. Ranking ini kemudian naik drastis ke peringkat 129 setelah Indonesia menahan Australia di SUGBK, dan sebelumnya juga menahan Arab Saudi 1-1 di Jeddah.

Indonesia turun satu tingkat ke peringkat 130 menyusul dua hasil mengecewakan melawan Bahrain (2-2) dan China (1-2) pada bulan Oktober. Namun, satu bulan kemudian ranking ini kembali ke peringkat 127 dunia setelah mengalahkan Arab Saudi di SUGBK dengan skor 2-0.

Menutup tahun 2024, Indonesia tak mampu mempertahankan posisinya dan turun ke peringkat 129 dunia setelah gagal tampil baik di ASEAN Cup 2024 dengan pemain U-22.

Jika merujuk pada pertemuan terakhir dan kekuatan tim Garuda yang semakin berkembang, maka akan sangat mungkin dan sudah saatnya Indonesia meraih kemenangan keduanya dalam sejarah melawan Australia, ketika kedua tim bertemu pada laga ketujuh kualifikasi Piala Dunia 2026 Grup C di Stadion Sepak Bola Sydney, Kamis pukul 16.10 WIB.

"Saya pikir tim sudah siap. Mereka tahu apa yang kami harapkan besok, jadi kami tak sabar untuk memainkan pertandingan itu," kata pelatih timnas Indonesia Patrick Kluivert pada jumpa pers pra-laga, Rabu.

Wajah baru

Tidak ada perubahan berarti yang dilakukan Patrick Kluivert dalam pemanggilan pemain periode pertamanya. Dari 30 nama yang ia panggil, praktis masih dihuni wajah-wajah lama yang sebelumnya menghiasi skuad era Shin Tae-yong.

Hanya Septian Bagaskara yang menjadi debutan baru dari pemain yang bermain di Liga 1 Indonesia. Septian sendiri mendapatkan panggilan timnas karena dia tampil moncer bersama Dewa United musim ini.

Kendati tak menjadi pilihan utama, pemain kelahiran Kediri itu tampil produktif dengan mencetak tujuh gol. Koleksi golnya ini membuat dia menjadi top skor kedua dari pemain lokal di Liga 1. Posisi pertama yang menempati daftar pencetak gol adalah rekan setimnya yang juga dipanggil timnas, Egy Maulana Vikri dengan 11 gol.

Soal menjadi debutan, Septian tak sendiri. Bersama dirinya, ada empat pemain anyar Garuda yang siap mencatatkan caps pertama untuk Garuda. Empat nama itu adalah Ole Romeny (Oxford United), Dean James (Go Ahead Eagles), Joey Pelupessy (Lommel), dan Emil Audero (Palermo).

Sementara itu, pelatih Australia Tony Popovic memanggil empat nama baru dalam 26 skuadnya menghadapi Indonesia. Empat pemain baru itu adalah Nectarios Triantis (Hibernian FC), Kai Trewin (Melbourne City), Alex Grant (Sydney FC), dan Ryan Teague (Melbourne City).

Selain memanggil empat nama itu, Popovic juga kembali memanggil pemain-pemain Australia yang lama tak membela negaranya. Mereka adalah Jason Davidson, Adam Taggart, Marco Tilio, Daniel Arzani, Fran Karacic, dan Tom Glover. Karacic dan Davidson sendiri kembali untuk pertama kalinya sejak 2022.

Semua ini dilakukan Popovic setelah pemain-pemain pentingnya, termasuk Harry Souttar, Alessandro Circati, dan Jordan Bos, tak dapat memperkuat tim karena masalah kebugaran.

Teka-teki formasi

Teka-teki formasi pertama apa yang digunakan Kluivert melawan Australia sampai saat ini menjadi misteri. Dalam perkenalan resminya di Jakarta pada Januari lalu, Kluivert mengatakan dirinya menyukai formasi 4-3-3, yang artinya akan berbeda dengan selera pelatih sebelumnya yang menggunakan pakem formasi tiga bek tengah 3-5-2 atau 3-4-3.

Namun, jika melihat waktu persiapan yang sedikit, tampaknya akan sulit bagi Kluivert untuk melakukan banyak perubahan di tim Garuda. Jika bersumber pada pemilihan pemain yang tak ada perubahan signifikan, maka kemungkinan hal yang sama juga terjadi di formasi yang diturunkan.

Apabila menggunakan formasi tiga bek tengah, maka mantan asisten Louis van Gaal di timnas Belanda itu bisa menggunakan formasi 3-4-1-2. Formasi ini diterapkan Alex Pastoor sebelum rehat dari dunia kepelatihan, dalam laga-laga terakhirnya bersama Almere City.

Baca juga: Kualifikasi Piala Dunia: Kamerun imbang, Tunisia raih kemenangan

Dalam formasi ini, Kluivert bisa memasang Maarten Paes yang chemistry-nya dengan pemain-pemain lain sudah terjalin, kendati kalah pamor dari Emil Audero yang kenyang pengalaman bersama klub-klub besar di Italia.

Tiga posisi bek tengah tampaknya akan menjadi milik Jay Idzes, Mees Hilgers, dan Rizky Ridho. Dua bek sayap yang berperan mobile dalam menyerang dan bertahan akan dipercayakan kepada Kevin Diks di kanan dan Calvin Verdonk di kiri.

Untuk pemain tengah, posisi ini dapat Kluivert percayakan kepada Thom Haye yang rutin bermain untuk Almere City dan Joey Pelupessy yang sudah delapan kali tampil untuk Lommel SK di kasta kedua Belgia musim ini.

Baca juga: Laga perempat final UEFA Nations League

Marselino Ferdinan yang mencetak dua gol kemenangan melawan Arab Saudi bisa dimainkan Kluivert dengan peran free role. Kreativitas dan kepercayaan diri Marselino setiap kali bermain dapat menjadi penyokong dua striker Indonesia yang bisa ditugaskan kepada dua pemain baru, Ole Romeny dan Septian Bagaskara.

"Melakukan perubahan besar saat ini hampir mustahil. Namun tentu saja ada beberapa hal yang tidak akan saya ungkap di sini. Akan ada perubahan, tetapi itu tetap rahasia tim," kata Kluivert.

Menemani Jepang

Baik Australia dan Indonesia, yang saat ini ada di posisi 2-3 klasemen sementara Grup C dengan tujuh poin dan enam poin, sama-sama memburu tiga poin di Sydney.

Apabila ada yang menang, pemenang laga ini akan berada di posisi kedua dan berpotensi menemani Jepang untuk lolos langsung ke Piala Dunia 2026. Karena selisih poin yang tipis dari peringkat kedua sampai keenam, maka siapapun yang kalah pada pertandingan ini akan berpotensi tergelincir.

Pada hari yang sama, Jepang akan merayakan pesta kecil-kecilan sebagai negara pertama yang lolos ke Piala Dunia 2026, edisi Piala Dunia kedelapan yang mereka ikuti, di hadapan pendukung sendiri jika memenangi laga melawan Bahrain di Stadion Saitama pada pukul 17.35 WIB.

Di laga lainnya dari Grup C, Arab Saudi mengincar poin penuh ketika tim berjuluk Green Falcons itu menjamu China di Stadion Al-Awwal Park pada Jumat (21/3) pukul 01.15 WIB.

Peluang terbuka untuk menemani Jepang ke Piala Dunia 2026 itu tentu akan dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh Kluivert beserta pasukan Garuda, dan salah satu kunci pembuka pintu menuju Piala Dunia 2026 itu adalah merebut kemenangan Kamis petang di Sydney.