Pakar ITB jelaskan pengukuran RON BBM

id RON,BBM,ITB,Bensin

Pakar ITB jelaskan pengukuran RON BBM

Ilustrasi - Pengendara mengisi BBM jenis pertamax di salah satu SPBU di kawasan Tanjung Barat, Jakarta, Rabu (1/1/2025). (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU/pri)

Jakarta (ANTARA) - Pakar Bahan Bakar Minyak (BBM) dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Dr. Tri Yuswidjajanto Zaenuri menjelaskan metode pengukuran Research Octane Number (RON) pada BBM menggunakan alat Oktis-2.

Metode pengetesan dilakukan untuk 12 sampel bensin RON 90, 92, 95 dan 98. Dua alat ukur Oktis-2 disiapkan untuk perbandingan pengukuran.

Tri menjelaskan, dalam satu bahan bakar ada hasil RON sama tapi ada juga yang berbeda.

"Jadi secara prinsip alat Oktis-2 tidak terlalu stabil atau akurat,” kata Tri dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Harga BBM Pertamina turun disusul Shell, BP dan Vivo, berikut daftarnya

Oktis-2 diatur berdasarkan acuan pengukuran Rusia atau Eropa (PYC). Karena standar Rusia dan Eropa menggunakan standar RON seperti di Indonesia.

Alat ini juga bisa diatur untuk standar Amerika (USA), namun standarnya AKI atau Anti Knocking Index.

AKI merupakan rata-rata dari penjumlahan MON (Motor Octane Number) dan RON. MON lebih rendah sekitar 6–12 poin dibanding RON, sehingga AKI lebih rendah 3–6 poin di bawah RON. Standar ini berbeda dengan Indonesia.

Lewat mencelupkan pipa ke dalam sampel bahan bakar otomatis alat membaca sifat dielektrik dari cairan bahan bakar.

Baca juga: Apresiasi menjelang Lebaran dari Pertamina: harga BBM nonsubsidi turun

Ada tiga kali pembacaan data pengukuran. Hasilnya semua angka yang dikorelasikan dengan RON adalah di atas angka klaim yang dibuat oleh produsennya.

Sebetulnya alat ini mengukur sifat dielektrik dari senyawa bahan bakar, hanya saja dikorelasikan dengan RON.

“Alat ini tidak mencerminkan kondisi sebenarnya karena tidak ada pembakaran. Definisi RON adalah ketahanan bahan bakar untuk tidak terbakar dengan sendirinya di bawah tekanan dan temperatur yang tinggi (detonasi)," ujar Tri.

Untuk mengetahui RON dengan angka yang lebih tepat, menurut dia, BBM juga harus dites dengan CFR engine di 600 RPM.

Pengujian dilakukan sesuai standar metode American Society for Testing and Material (ASTM) D2699. Seluruh proses pengujian divalidasi dan alat yang digunakan selalu dikalibrasi.

Rangkaian pengukuran berlangsung selama kurang lebih 2,5 jam dan diuji langsung oleh operator yang memiliki sertifikat.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pakar ITB jelaskan pengukuran RON BBM menggunakan alat Oktis-2