Jakarta (ANTARA) - Indonesia akan terus menyerukan dan memperjuangkan aksi multilateral demi mewujudkan kemajuan industri yang adil bagi semua negara, demikian menurut Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI Tri Tharyat.
“Indonesia meyakini pentingnya seruan aksi di tingkat multilateral untuk menyusun suatu peraturan yang dapat memastikan keadilan bagi semua pihak untuk industrialisasi yang lebih adil dan setara,” kata Tri di Jakarta, Kamis.
Saat menyampaikan sambutan dalam agenda peluncuran Laporan Pengembangan Industri (IDR) 2024 oleh Organisasi Pengembangan Industri Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNIDO), ia mengatakan bahwa industrialisasi adalah penting bagi Indonesia demi mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen sebagaimana ditargetkan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Terlebih, sektor industri manufaktur berkontribusi terhadap 18,98 persen terhadap PDB nasional pada 2024 dan telah membuka lapangan kerja bagi 18,82 juta jiwa, kata dia.
Atas besarnya peran industri bagi ekonomi nasional, Tri menyatakan bahwa harus negara-negara harus dipastikan haknya menetapkan kebijakan masing-masing untuk mendukung industrialisasi, seperti dalam rangka hilirisasi mineral kritis sebagaimana yang dilakukan Indonesia.
Baca juga: Kemenlu terkena efisiensi anggaran Rp2,03 triliun
Dirjen Kemlu sepakat bahwa penguatan multilateralisme serta koordinasi dan kolaborasi internasional dalam aspek kebijakan industri menjadi hal yang krusial dalam membina masa depan yang lebih baik bagi semua negara.
Indonesia juga mendukung pemajuan industrialisasi di negara-negara berkembang melalui kepastian penguatan kapabilitas industri dalam ruang kebijakan serta akses pendanaan yang lebih baik, kata dia.
Baca juga: Sebanyak 69 WNI dikembalikan dari Filipina bukan korban TPPO
Tri juga memastikan bahwa Kemlu RI akan terus mendukung Kementerian Perindustrian dan pemangku kepentingan nasional lainnya dalam memajukan dan memfasilitasi kerja sama internasional untuk pengembangan industri nasional.
“Saya juga mendorong mitra internasional dan universitas turut membantu menguatkan industri nasional, khususnya dalam sektor yang diprioritaskan pemerintah seperti hilirisasi, energi terbarukan, agroindustri, ketahanan pangan, serta teknologi,” ucap Tri.