Jakarta (ANTARA) - Ketua Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Nannie Hadi Tjahjanto menekankan pentingnya perempuan berdaya secara ekonomi untuk mencegah terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak.
"Yuk bersama-sama berdaya dan berguna walaupun di rumah saja. Banyak profesi-profesi yang ada di depan mata kita," kata Nannie Hadi Tjahjanto di Jakarta, Kamis.
Pihaknya meyakini pemberdayaan perempuan merupakan salah satu solusi penting dalam mengatasi isu-isu perempuan dan anak.
"Tetaplah berkarya, tetaplah menjadi pembangun. Kesenjangan ekonomi ini tidak ada, kalau kita berdaya dan berguna," kata Nannie Hadi Tjahjanto.
Terkait hal ini Kowani akan menghadirkan program 1.000 profesi perempuan dan gen Z dalam acara peringatan Hari Kartini 2025.
Baca juga: WEC 2025 komitmen perusahaan pada pemberdayaan perempuan
"Sehingga kita harus hadirkan seribu profesi ini. Ide inisiatif ini kita sampaikan bersama-sama KemenPPPA (Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) waktu itu," kata Nannie Hadi Tjahjanto.
Kowani mengadakan acara peringatan Hari Kartini yang kegiatan puncaknya akan digelar di Balairung Universitas Indonesia (UI), Depok, pada Senin (21/4) secara luring dan daring.
Baca juga: Australia-Indonesia berkomitmen kuat memajukan kesetaraan gender
Acara tersebut bertujuan mengenalkan dan mengapresiasi beragam profesi perempuan dan gen Z, mendorong literasi karier, teknologi, dan kepemimpinan berkelanjutan, membuka ruang kerja dan peluang ekonomi bagi perempuan, serta mengukuhkan posisi perempuan sebagai motor transformasi sosial, ekonomi, budaya, dan diplomasi.