Pemkot Mataram turunkan tim penaksir harga pembebasan lahan jalan baru

id Dinas PUPR,Kota Mataram,tim penaksir harga,jalan baru

Pemkot Mataram turunkan tim penaksir harga pembebasan lahan jalan baru

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram Lale Widiahning. ANTARA/Nirkomala.

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mulai menurunkan tim penaksir harga (Appraisal) untuk melakukan penelitian mendalam terkait lahan yang akan dibebaskan untuk pembukaan jalan baru terusan Jalan Batu Bolong Pagutan ke Jalan Nuraksa Karang Anyar, Mataram.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram Lale Widiahning di Mataram, Jumat mengatakan, tim penaksir harga saat ini sedang bergerilya melakukan penilaian harga yang wajar dengan mempertimbangkan berbagai faktor seperti harga pasar, kondisi fisik, dan nilai penggantian kerugian.

"Target kami, tahun ini lahan untuk pembukaan jalan baru terusan Jalan Batu Bolong Pagutan ke Jalan Nuraksa Karang Anyar rampung dibebaskan," katanya.

Baca juga: Pembukaan jalan baru di Mataram dialokasikan Rp2,5 miliar

Untuk kegiatan pembebasan lahan tersebut, katanya, Pemerintah Kota Mataram telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp2,5 miliar.

Dengan anggaran Rp2,5 miliar itu, ditargetkan tahapan pembebasan lahan tahun 2025 bisa tuntas, agar pelaksanaan fisik bisa dimulai pada awal tahun 2026.

Lale mengatakan, tim penaksir harga itu akan melakukan pemetaan terhadap lahan yang dibebaskan baik itu berupa tanah, bangunan, bangunan dan tanah, sawah, dan termasuk pohon atau tanaman milik warga yang terdampak pembebasan lahan untuk pembukaan jalan baru.

Pembangunan jalan baru tersebut direncanakan memiliki panjang 800 meter, dengan lebar sekitar 15 meter mengikuti kondisi fisik Jalan Batu Bolong.

Baca juga: Dua akses jalan baru di Mataram siap dibuka untuk urai kemacetan

Apabila alokasi pembebasan lahan yang telah disiapkan Rp2,5 miliar tidak cukup, makan PUPR akan ajukan tambahan melalui APBD perubahan 2025.

"Karena itu, kebutuhan anggaran sangat tergantung hasil negosiasi harga tanah, jadi tidak bisa kami prediksi," katanya.

Sementara persiapan lainnya untuk pembukaan Jalan Nuraksa sampai ke Batu Bolong, lanjut Lale, sudah dilaksanakan antara lain kelengkapan dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL), serta untuk FS (feasibility study).

Pembukaan jalan baru di Nuraksa sampai ke Batu Bolong bertujuan untuk mengurai kemacetan di Jalan Gajah Mada dan Jalan Bung Karno sekaligus memberikan akses alternatif menuju pusat perekonomian dan pelayanan dasar kesehatan.

"Apalagi, kondisi kemacetan lalu lintas di Pagesangan sering dikeluhkan. jadi salah satu solusinya mengurai kemacetan dengan membuka jalan baru yang menghubungkan Jalan Batu Bolong Pagutan ke Jalan Nuraksa Karang Anyar," katanya.

Baca juga: Jalan baru di dua lokasi Kota Mataram siap dibuka
Baca juga: Pemkot Mataram siapkan program prioritas buka tiga jalan baru
Baca juga: Mataram siapkan jalan baru Rembiga-Lobar urai kemacetan