Bima (ANTARA) - Mobil Dinas Wakil Bupati Bima H. Irfan Zubaidy diamuk massa sekelompok mahasiswa yang sedang menggelar aksi di depan kampus STKIP Taman Siswa (Tamsis) Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin.
Informasi yang dihimpun ANTARA, akibat insiden itu mobil dinas orang kedua di Kabupaten Bima ini mengalami kerusakan, akibat terkenak kayu dan bambu. Saat kejadian tersebut, Wabup yang akrab disapa dokter Irfan ini pun berada didalam mobil.
Kepala Sub Polsek Palibelo Ipda Subandi menjelaskan, sejumlah mahasiswa terlibat aksi saling dorong dengan anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bima.
Baca juga: Wabup Bima siap beri kuliah umum rencana pembangunan daerah di kampus
Peristiwa ini bermula, saat para mahasiswa berorasi terkait anjloknya harga jagung di depan kampus yang beralamat di Padolo, Kecamatan Woha ini.
"Sesaat kemudian, kelompok mahasiswa dan anggota Pol PP terlibat aksi saling dorong dan saling kejar mengejar di depan kampus," ungkapnya.
Dikatakannya, dari keterangan para saksi yang melihat peristiwa tersebut saat itu sejumlah mahasiswa sedang berkumpul di depan kampus dan menyampaikan orasi terkait anjloknya harga jagung.
"Sejumlah mahasiswa ini melihat mobil dinas Wakil Bupati Bima dikawal rombongan Satpol PP yang datang dari arah dan langsung menahannya," ujarnya.
Melihat aksi nekat itu, lanjut Subandi, sejumlah anggota Satpol PP meminta agar mahasiswa tidak menyentuh mobil dinas Fortuner hitam berpelat merah itu.
"Sebelum ricuh, mahasiswa sempat adu mulut dengan aparat Satpol PP. Ada satu orang mahasiswa yang naik ke atas mobil dinas," jelasnya.
Baca juga: Bupati dan Wabup Bima sidak ke Pasar Tente tanggapi keluhan masyarakat
Menurut dia, Wabup Bima Irfan Zubaidy berada di dalam mobil dinas yang dikawal rombongan Satpol PP itu.
"Betul. Kejadiannya tiba-tiba dan saat itu Wabup ada dalam mobil," ujarnya.
Subandi menjelaskan, mobil dinas Wabup Bima mengalami kerusakan setelah dipukul menggunakan kayu dan bambu. Selain itu, beberapa bagian mobil juga lecet
Kericuhan terhenti setelah sebagian personel Satpol PP yang dibantu aparat kepolisian melerai.
"Selain mobil dinas Wakil Bupati, mahasiswa juga sempat menahan truk yang mengangkut LPG dan bahan bakar minyak (BBM)," tandasnya.
Baca juga: Wabup Bima: Program 'Selasa Menyapa' dievaluasi tiap tiga bulan
Baca juga: Wabup Bima terima 40 peserta Diklat PIM Pemprov NTB