Jakarta (ANTARA) - Sabar Karyaman Gutama/Moh. Reza Pahlevi Isfahani mencetak sejarah lolos ke final turnamen level Super 1000 pertamanya dalam Indonesia Open 2025, meski harus berjuang dalam kondisi fisik yang tidak ideal.
Bertanding di Istora GBK, Jakarta, Sabtu, malam, Sabar/Reza merebut tiket final setelah mengalahkan Man Wei Chong/Tee Kai Wun dengan skor 21-18, 12-21, 21-18.
“Alhamdulillah bersyukur sekali bisa memenangi pertandingan. Ini bukan laga yang mudah buat kami berdua, apalagi dengan kondisi yang kalian tahu seperti apa,” kata Sabar.
Sabar mengalami nyeri otot pada kaki dan pinggang menjelang partai puncak. Meski demikian, ia dan Reza tetap berkomitmen memberikan penampilan maksimal.
“Sekarang kami fokus recovery dulu. Badan saya sudah mulai sakit-sakit. Tapi kami tetap semangat. Kami tetap fight besok,” ujar Sabar.
Sementara itu, Reza mengungkapkan sejak babak pertama kondisi fisiknya belum sepenuhnya prima. Namun, semangat untuk berjuang tetap menjadi prioritas utamanya.
“Sudah di semifinal, jadi menurut saya nanggung kalau tidak dimaksimalkan. Hari ini saya juga mau fight, apa pun hasilnya saya tetap senang dan bersyukur,” kata Reza.
Reza mengungkapkan motivasi besarnya datang dari komitmen sebagai pemain profesional. Ia ingin setiap keikutsertaannya dalam turnamen internasional benar-benar maksimal karena mempertaruhkan banyak hal, termasuk soal pendanaan.
Baca juga: Pasangan Fajar/Rian gagal wujudkan "All Indonesian Final"
“Kalau kami berangkat tapi tidak maksimal, itu sayang sekali. Dana untuk berangkat itu terbatas, jadi harus dimaksimalkan betul,” ujarnya.
Pada final, Sabar/Reza akan berhadapan dengan pasangan Korea Selatan Kim Won Ho/Seo Seung Jae yang menyingkirkan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dengan 21-18, 19-21, 23-21.
Baca juga: Pasangan Fajar/Rian akui main terburu-buru jadi pemicu kekalahan
Pasangan non-pelatnas ini berharap bisa menjaga fokus dan kondisi hingga partai final hari ini demi membawa pulang gelar juara Super 1000 pertama dalam karier mereka.
“Targetnya tentu ingin juara. Tapi kami tidak mau terlalu pikirkan menang atau kalah. Fokus kami ke kondisi dulu. Kalau kondisi bagus, kami bisa berpikir jernih dan menampilkan yang terbaik,” kata Sabar.