Mataram (ANTARA) - Seluruh pemegang saham dan para pengurus PT Bank NTB Syariah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Tahun Buku 2024 di Mataram, Nusa Tenggara Barat, pada 30 Juni 2025.
Para pemegang saham yang hadir terdiri atas Pemerintah Provinsi NTB, Pemerintah Kabupaten/Kota se-NTB, serta PT Bank Jatim Tbk. Agenda utama dalam rapat ini yakni penyampaian dan pengesahan laporan tahunan perseroan untuk tahun buku 2024.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Bank NTB Syariah, Zainal Abidin Wahyu Nugroho, menyampaikan bahwa RUPS berjalan lancar dengan catatan penting dari para pemegang saham kepada manajemen agar terus mengedepankan prinsip Good Corporate Governance (GCG).
"Alhamdulillah, laporan tahunan tahun buku 2024 diterima dengan dukungan penuh para pemegang saham. Catatan penting kami terima sebagai dorongan untuk menjadikan pengelolaan perusahaan lebih baik, sehat, transparan, dan akuntabel," ujarnya.
Dalam laporan keuangannya, Bank NTB Syariah mencatat kinerja positif sepanjang tahun 2024. Laba bersih perseroan tercatat sebesar Rp215 miliar, meningkat 1,8 persen dibanding tahun sebelumnya. Total aset mencapai Rp16,119 triliun, menunjukkan pertumbuhan tahunan yang solid.
Baca juga: Total aset perbankan syariah konsisten tumbuh positif
Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 17 persen menjadi Rp12,52 triliun, mencerminkan meningkatnya kepercayaan masyarakat NTB terhadap layanan keuangan syariah. Selain itu, rasio kesehatan keuangan tetap terjaga sesuai standar yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Selain laporan keuangan, RUPS juga menyepakati sejumlah agenda penting lainnya. Di antaranya adalah pengesahan laporan keuangan tahun buku 2024, penunjukan kantor akuntan publik untuk audit tahun 2025, evaluasi dan penguatan tata kelola perusahaan, serta persetujuan pembayaran zakat perusahaan tahun 2024.
Baca juga: Bank NTB Syariah salurkan 66 ekor sapi dalam program Tebar Qurban 2025
RUPS turut menetapkan perubahan anggaran dasar serta struktur pengurus PT Bank NTB Syariah. Seluruh keputusan tersebut diambil secara mufakat sebagai bentuk penguatan kelembagaan dan peningkatan akuntabilitas perusahaan.
Para pemegang saham juga memberikan dorongan agar prinsip GCG terus menjadi pedoman utama dalam operasional perusahaan ke depan.
Bank NTB Syariah menyatakan optimisme untuk terus tumbuh sebagai institusi keuangan syariah terdepan di wilayah Nusa Tenggara Barat.
