Dompu (ANTARA) - Kebakaran hutan di kawasan Taman Nasional Tambora (TNT), Nusa Tenggara Barat (NTB) musim kemarau tahun 2025 tercatat menurun.
"Jumlah kebakaran hingga Agustus ini baru empat kali terjadi, jauh menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," ungkap Kepala Balai Taman Nasional Tambora, Abdul Azis Bakry di Dompu, Selasa.
Ia menjelaskan, minimnya frekuensi kasus kebakaran hutan di sekitar TNT disebabkan oleh beberapa faktor. Selain kondisi cuaca kemarau basah tahun ini, penurunan kasus juga tidak lepas dari patroli rutin yang dilakukan bersama TNI dan Polri.
"Dalam sebulan kami melakukan patroli bersama TNI dan Polri dua kali. Serta penyadaran kepada masyarakat sekitar kawasan TNT, membuat kasus kebakaran hutan dapat diminimalisasi," ujarnya.
Baca juga: Gunung Tambora: Simfoni alam, sejarah, dan masa depan konservasi Indonesia
Selain patroli, Tim Manggala Agni BTN Tambora yang bertugas mengendalikan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) juga gencar melakukan edukasi kepada masyarakat. Di kawasan sekitar TNT pun telah terbentuk Masyarakat Peduli Api (MPA) yang ikut terlibat dalam upaya penyadaran.
Baca juga: Wamen tekankan pentingnya peningkatan Infrastruktur pendakian Gunung Tambora
Menurutnya, kolaborasi itu tidak hanya berfokus pada pencegahan, tetapi juga pada penanganan kebakaran di tingkat lokal, mulai dari patroli, deteksi dini, hingga pemadaman api.
"Kita juga memiliki alat deteksi karhutla. Ketika ada kasus kebakaran yang terdeteksi, langsung ditindaklanjuti oleh tim di lapangan," pungkasnya.
