Mataram (ANTARA) - Ahli energi baru terbarukan dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Obie Farobie mengatakan Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagai daerah maritim memiliki potensi besar untuk menghasilkan listrik tenaga arus laut.
"Penggunaan tenaga gelombang laut sebagai sumber listrik merupakan salah satu alternatif energi yang aman dan ramah lingkungan," ujar Obie dalam pernyataan di Mataram, Kamis.
Pembangkit listrik tenaga arus laut merupakan pembangkit setrum yang memanfaatkan energi kinetik dari aliran arus laut berupa pasang surut atau arus tetap di selat atau laut dalam untuk menggerakkan turbin dan menghasilkan listrik.
Berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) Perusahaan Listrik Negara 2025-2034, proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga arus laut direncanakan dilakukan di Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.
Baca juga: Delegasi negara-negara Balkan tinjau potensi energi terbarukan PLN di Lombok
Dokumen itu menyebut bahwa potensi energi arus laut ada di Selat Lombok dan Selat Alas yang terletak di Nusa Tenggara Barat, sedangkan potensi energi arus laut serta potensi energi gelombang laut berada di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dikatakannya, proyek pembangkit listrik tenaga arus laut berkapasitas total 40 megawatt dengan nilai investasi sebesar 220 juta dolar AS tersebut ditargetkan mulai dibangun pada tahun 2029. NTB kebagian 20 megawatt, sementara itu NTT juga mendapat porsi 20 megawatt.
Tujuan pemerintah membangun setrum arus laut untuk meningkatkan ketahanan dan swasembada energi nasional dengan memanfaatkan sumber energi kelautan yang berkelanjutan, sekaligus mewujudkan target utama Indonesia mencapai karbon netral paling lambat tahun 2060 atau lebih cepat.
Baca juga: NTB tawarkan pengembangan energi baru dan terbarukan ke negara Eropa
Obie memandang rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga arus laut merupakan langkah positif dalam mendorong pemanfaatan energi bersih di daerah maritim.
Menurutnya, penggunaan tenaga gelombang laut sebagai sumber listrik merupakan salah satu alternatif energi yang aman dan ramah lingkungan.
"Pembangkit listrik ada berbagai macam, bisa dari uap, nuklir, maupun gelombang. Jika dilihat dari sisi keamanan, pembangkit listrik menggunakan gelombang laut jauh lebih aman dibandingkan nuklir," pungkas Obie.
Baca juga: PLN NTB andalkan PLTMH Santong hasilkan energi ramah lingkungan
Baca juga: Denyut Biomassa: Energi terbarukan yang menghidupkan ekonomi warga
