Peringatan dini tsunami di Lombok Tengah tetap berfungsi normal

id Bencana Tsunami ,Lombok Tengah ,NTB,BNPB

Peringatan dini tsunami di Lombok Tengah tetap berfungsi normal

Direktur Peringatan Dini Bencana pada BNPB Berton Suar Pelita Panjaitan (tengah) saat silaturahmi dengan Sekda Lombok Tengah Lalu Firman Wijaya dan Kepala BPBD Lombok Tengah Ridwan Maruf di Lombok Tengah, Jumat (10/10/2025). ANTARA/Akhyar Rosidi

Lombok Tengah (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan alat sistem peringatan dini (Early Warning System/EWS) potensi ancaman tsunami yang dipasang di Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tetap berfungsi dengan normal.

"Kami telah melakukan intervensi dengan memasang alat serine tsunami di wilayah yang dekat dengan pantai untuk mengantisipasi dampak potensi bencana alam di Lombok Tengah khususnya," kata Direktur Peringatan Dini Bencana pada BNPB Berton Suar Pelita Panjaitan di Lombok Tengah, Jumat.

Ia mengatakan Indonesia merupakan wilayah rawan bencana banjir, tanah longsor, tsunami dan gempa bumi, sehingga harus dilakukan beberapa langkah antisipasi dampak potensi bencana yang dapat ditimbulkan.

"Namanya potensi itu tidak bisa diprediksi kapan terjadi. Tapi harus dilakukan langkah antisipasi sejak dini," katanya.

Baca juga: Anggota DPR dukung Sekolah Lapang Gempa Bumi-Tsunami di Lombok Tengah

Oleh karena itu, dengan adanya alat sistem sirene tersebut diharapkan dapat mengurangi resiko dampak bencana alam yang dapat ditimbulkan.

"Minimal dapat mengurangi angka kematian dan kerusakan dari langkah mitigasi yang disiapkan," katanya.

Sementara itu, Kepala BPBD Lombok Tengah Ridwan Maruf mengatakan BNPB telah memasang EWS peringatan tsunami di wilayah selatan Lombok Tengah seperti Desa Mertak, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Selong Belanak.

"Ada tiga titik yang dipasang di wilayah pesisir pantai selatan Lombok Tengah," katanya.

Ia mengatakan alat yang telah dipasang ini tetap dilakukan pengetesan setiap satu kali dalam sebulan, sehingga sistem tersebut dapat dipastikan berfungsi dengan normal jika terjadi bencana alam.

"Sistem itu tetap dilakukan uji coba satu kali sebulan sebagai langkah antisipasi," katanya.

Baca juga: Pemkab Lombok Tengah susun dokumen kontingensi gempa dan tsunami
Baca juga: BPBD Lombok Tengah mendukung pembentukan Tsunami Ready Community

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.