Wamenhut minta penyiapan strategi hadapi siklus karhutla tahun 2027

id karhutla,kebakaran hutan,kebakaran lahan,wamenhut,kemenhut,MPA,manggala agni,el nino,karhutla ts,wamenhut ts

Wamenhut minta penyiapan strategi hadapi siklus karhutla tahun 2027

Wamenhut Rohmat Marzuki (tengah) dalam peninjauan Posko Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Dalkarhut) dan Intelligence Center Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Kehutanan di Jakarta, Jumat (31/10/2025) ANTARA/HO-Kemenhut

Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Kehutanan (Wamenhut) Rohmat Marzuki meminta jajaran Kementerian Kehutanan (Kemenhut) menyiapkan strategi menghadapi siklus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) untuk 2027, mengantisipasi potensi El Nino.

"Kita punya waktu setahun untuk memperkuat antisipasi. Petakan lokasi rawan, ketersediaan air, dan penyebab kebakaran sejak sekarang agar langkah intervensinya lebih tepat," ujar Wamenhut Rohmat Marzuki seperti yang dikonfirmasi dari Jakarta, Sabtu.

Langkah antisipasi dan penyiapan strategi itu diperlukan untuk menghadapi potensi El Nino pada 2027, yang dapat meningkatkan risiko kebakaran seperti pada 2019 dan 2023.

"Tahun 2027 akan menjadi ujian besar bagi kita semua. Pengendalian karhutla merupakan tanggung jawab seluruh jajaran Kemenhut," tambahnya.

Hal itu diutarakannya setelah sejumlah pakar iklim mewaspadai fenomena iklim El Nino dapat terjadi pada 2027. Fenomena El Nino, yang dapat menyebabkan pengurangan curah hujan, terkait erat dengan peningkatan karhutla.

Ia juga menekankan pentingnya identifikasi penyebab karhutla di setiap wilayah, termasuk faktor sosial ekonomi dan indikasi pembakaran lahan disengaja. Hasil analisis itu dapat menjadi dasar dalam menentukan kebijakan pencegahan dan permintaan dukungan pemerintah daerah.

Baca juga: M4CR wujud kontribusi RI dalam restorasi ekosistem global

Berbicara usai meninjau Posko Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Dalkarhut) dan Intelligence Center Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Kehutanan di Jakarta, Jumat (31/10), Wamenhut mendorong penguatan koordinasi dengan Direktorat Jenderal Pengelolaan DAS dan Rehabilitasi Hutan untuk pembangunan embung kecil di lokasi rawan sebagai alternatif sumber air.

Selain itu, sangat penting juga optimalisasi peran Masyarakat Peduli Api (MPA) dalam patroli dan sosialisasi di lapangan.

"Kita perlu memperkuat kapasitas dan jumlah MPA, terutama di kawasan yang selama ini rawan karhutla," ujar Wamenhut.

Baca juga: Kemenhut dan TNI tindak tambang ilegal TN Gunung Halimun

Dia meminta informasi dari pasukan lapangan seperti Manggala Agni dan MPA harus dikumpulkan secara rutin untuk menentukan lokasi patroli dan sosialisasi yang tepat sasaran. Menurut data Kemenhut, luas hutan dan lahan yang terbakar secara nasional berhasil ditekan dari 376 ribu hektare pada 2024 menjadi 213 ribu hektare pada 2025.

Jumlah itu turun signifikan dibandingkan puncak luasan karhutla pada 2015 yang mencapai 2.611.411 hektare dan pada 2019 seluas 1.649.258 hektare. Secara rinci untuk karhutla pada tahun ini, luas kebakaran di lahan gambut mencapai 24.212 hektare dan lahan mineral 189.772 hektare.

Pewarta :
Editor: I Komang Suparta
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.