Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengusulkan untuk normalisasi sedimen di Kali Jangkuk kawasan Kampung Pelita, Kelurahan Dasan Agung, Mataram, sebagai langkah antisipasi banjir selama musim hujan.
"Normalisasi Kali Jangkuk, kami usulkan ke Balai Wilayah Sungai (BWS) karena harus menggunakan alat berat," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram Lale Widiahning di Mataram, Sabtu.
Dikatakan, kegiatan normalisasi di Janguk Dasan Agung Pelita tersebut dinilai mendesak sebab kondisi sedimen di kawasan tersebut sudah cukup tinggi dan luas.
Selain itu, bagian kiri dan kanan sungai juga terus menyempit akibat sedimentasi sehingga dikhawatirkan dapat menghambat aliran air saat puncak musim hujan pada bulan Desember 2025-Januari 2026 sesuai prediksi BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika).
"Kami khawatir, jika terjadi hujan lebat dan merata dari hulu hingga ke hilir berpotensi terjadi luapan air Kali Jangkuk ke permukiman penduduk," katanya.
Baca juga: Jalan pinggir Kali Jangkuk Mataram rawan longsor, begini respon legislator
Terkait dengan itu, kondisi Kali Jangkuk tersebut harus menjadi perhatian segera dengan memberikan bantuan alat berat.
Untuk tenaga, Dinas PUPR siap karena yang penting BWS bisa membantu alat berat karena sebab pihaknya tidak bisa mengandalkan normalisasi secara manual.
"Apalagi kondisi Kali Jangkuk ini merupakan kali yang paling luas dibandingkan dengan tiga kali lainnya yang melintasi Kota Mataram," katanya.
Dari hasil pengamatan kondisi sungai beberapa hari terakhir saat hujan turun, menurutnya, dari tiga kali besar yang melintasi Kota Mataram yakni Kali Unus, Ancar, dan Kali Jangkuk, lonjakan ketinggian air cenderung terjadi pada dua kali yakni Kali Unus dan Jankgkuk.
Baca juga: BPBD Mataram mengingatkan warga di pinggir sungai waspada banjir
Sementara untuk kondisi Kali Ancar selama setiap hari hujan debit airnya cenderung stabil atau di bawah 50 sentimeter.
Sedangkan untuk di Kali Jangkuk saat hujan deras pada Rabu (5/11-2025), terjadi kenaikan muka air mencapai 90 sentimeter.
Namun karena Kali Jangkuk relatif lebar dan memiliki daya tampung besar, kenaikan tersebut masih termasuk aman dan masuk kategori normal.
Tapi jika kenaikan muka air sungai mencapai 90 sentimeter terjadi pada sungai lainnya, sudah bisa masuk status waspada.
Akan tetapi, debit air dari hulu, lebih banyak dialirkan ke dua sungai tersebut yakni Kali Unus dan Jangkuk.
"Karena itulah, kami berharap Jangkuk bisa segera dinormalisasi agar bisa berfungsi maksimal," katanya.
Baca juga: Pemkot Mataram tambah fasilitas wisata kali jangkuk
