Tajuk ANTARA NTB - NTB Capital dan lompatan ekonomi daerah

id Tajuk ANTARA NTB,NTB Capital ,lompatan ekonomi daerah,pemprov NTB

Tajuk ANTARA NTB - NTB Capital dan lompatan ekonomi daerah

Arsip - Pekerja menyelesaikan pembangunan hotel bertingkat di Mataram, NTB, Selasa (18/2/2025). Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi NTB mencatat jumlah penyerapan tenaga kerja di NTB sepanjang 2024 sebanyak 15.590 orang tenaga kerja Indonesia dan 221 orang tenaga kerja asing dari capaian total realisasi investasi NTB 2024 sebesar Rp54,55 triliun, angka tersebut melampaui target yang ditetapkan oleh Kementerian Investasi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sebesar Rp26,9 triliun serta target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) NTB tahun 2024 yang ditetapkan sebesar Rp25,4 triliun. (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/nz)

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tengah menyiapkan fondasi baru bagi penguatan struktur ekonomi daerah. Setelah sekian lama bergantung pada sektor tambang dan pariwisata, kebutuhan memperluas basis investasi menjadi semakin mendesak.

Ketidakstabilan ekonomi global, tekanan fiskal, serta tuntutan pembangunan yang terus meningkat mendorong munculnya gagasan pembentukan "NTB Capital" sebagai motor baru pengelolaan investasi daerah.

Instrumen ini diharapkan menjadi langkah strategis untuk menata ulang arah pembangunan ekonomi yang lebih modern, adaptif, dan memiliki jangkauan pendanaan jangka panjang.

Selama satu dekade terakhir, struktur perekonomian NTB menunjukkan fluktuasi yang kuat akibat ketergantungan pada komoditas tambang. Ketika produksi emas menurun, pertumbuhan ekonomi langsung tertekan.

Sementara itu, sektor pariwisata yang sempat menjadi lokomotif baru belum sepenuhnya pulih akibat dinamika global dan infrastruktur pendukung yang masih terbatas.

Pada saat yang sama, ruang fiskal daerah tidak cukup kuat membiayai program strategis jangka panjang karena Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang relatif kecil dan keterbatasan belanja modal.

Dalam situasi seperti ini, kehadiran instrumen alternatif seperti NTB Capital menjadi kebutuhan yang tidak bisa ditunda.

Sebagai entitas pengelola investasi daerah, NTB Capital diproyeksikan mampu mempertemukan kebutuhan pembiayaan pembangunan dengan peluang bisnis yang potensial.

Instrumen ini dapat menjadi jembatan antara program pembangunan daerah dengan dunia usaha, lembaga keuangan, dan investor nasional maupun global.

Namun kehadirannya juga menuntut tata kelola yang kuat agar tidak terjebak dalam risiko komersial yang tidak terukur.

Arah investasi harus sejalan dengan prioritas pembangunan daerah dan tidak semata mengejar keuntungan jangka pendek, melainkan memberi manfaat luas terutama di sektor produktif yang menyerap tenaga kerja besar.

Peluang terbesar transformasi ekonomi NTB sesungguhnya berada pada sektor pertanian dan perikanan yang selama ini menjadi tulang punggung masyarakat.

Hambatan terbesar sektor ini adalah minimnya hilirisasi dan lemahnya akses terhadap pembiayaan modern. Jika NTB Capital mampu hadir sebagai katalis, percepatan industrialisasi berbasis produk lokal dapat berjalan lebih cepat.

Instrumen ini berpotensi memperkuat ekosistem industri pengolahan hasil pertanian, komoditas kelautan, hingga logistik dingin yang selama bertahun-tahun menjadi kelemahan rantai pasok.

Dampaknya bukan hanya peningkatan nilai tambah tetapi juga penciptaan lapangan kerja merata di berbagai kabupaten.

Selain sektor primer, peluang juga terbuka lebar pada industri energi terbarukan, manufaktur ringan, dan ekonomi digital.

Pembangunan kawasan industri, penyediaan energi bersih yang stabil, serta peningkatan infrastruktur telekomunikasi membuka jalan bagi investasi berteknologi menengah.

NTB Capital dapat berperan sebagai penghubung yang memberikan kepastian prosedur dan regulasi bagi para investor. Di saat yang sama, UMKM yang merupakan mayoritas pelaku usaha di NTB juga perlu mendapat perhatian melalui pembiayaan terukur dan pendampingan agar mampu naik kelas.

Namun keberhasilan NTB Capital tidak cukup hanya diukur dari besar-kecilnya proyek. Faktor penentu utama terletak pada tata kelola yang transparan dan akuntabel.

Setiap proyek investasi harus melalui proses seleksi yang ketat, analisis risiko yang kuat, serta pengawasan yang independen. Keterbukaan informasi kepada publik juga mutlak diperlukan untuk menjaga kepercayaan masyarakat.

Investasi yang dilakukan harus memberikan manfaat jangka panjang yang nyata, mulai dari peningkatan kapasitas UMKM hingga pembangunan infrastruktur pendukung sektor riil.

Dengan desain kelembagaan yang tepat dan tata kelola yang kuat, NTB Capital berpeluang menjadi model baru pengelolaan investasi daerah yang progresif.

Instrumen ini dapat membantu daerah keluar dari pola pertumbuhan ekonomi yang fluktuatif dan menciptakan mesin ekonomi baru yang lebih inklusif serta berkelanjutan.

Tantangannya kini adalah memastikan agar fondasi yang dibangun benar-benar kokoh, sehingga NTB Capital dapat menjadi lokomotif transformasi ekonomi yang memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat.

Baca juga: Tajuk ANTARA NTB - Jagung NTB dan peluang yang hilang
Baca juga: Tajuk ANTARA NTB - Membangun jalan aman migran NTB
Baca juga: Tajuk ANTARA NTB - Dompu di persimpangan fiskal
Baca juga: Tajuk ANTARA NTB - Langit baru pariwisata NTB
Baca juga: Tajuk ANTARA NTB: Banjir dan ujian mitigasi di tanah Bima-Dompu
Baca juga: Tajuk ANTARA NTB - NTB dan ujian kemandirian fiskal di tahun sulit 2026

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.