Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, segera menurunkan tim untuk melakukan pemantauan terhadap harga ayam broiler yang hingga saat ini dinilai belum bisa kembali ke harga normal.
"Untuk masalah itu, kami harus mencari tahu apa pemicu harga ayam broiler sampai sekarang masih di atas Rp40.000 per kilogram," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Mataram H Lalu Alwan Basri di Mataram, Senin.
Pernyataan itu disampaikan menyikapi belum normalnya harga ayam broiler sejak bulan September atau bersamaan dengan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 2025.
Baca juga: Harga ayam broiler di Pasar Kebon Roek Mataram mahal akibat suplai berkurang
Data Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram menyebutkan, harga normal daging ayam broiler Rp32.000-Rp35.000 per kilogram, sementara harga setelah bulan Maulid berkisar Rp40.000 ke atas.
Bahkan, sampai hari Selasa, 25 November 2025, harga ayam broiler mencapai Rp42.000 per kilogram di sejumlah pasar tradisional.
Terkait dengan itu, lanjut Sekda, pihaknya akan mengumpulkan pihak dari Dinas Perdagangan, Dinas Pertanian, dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Mataram, untuk mencari tahu penyebab belum stabilnya harga ayam tersebut.
Baca juga: Disdag koordinasi atasi kenaikan harga daging ayam di Mataram
Ketika penyebabnya sudah ada, pemerintah kota bisa mengambil langkah-langkah antisipasi dan upaya lainnya agar harga bisa kembali stabil dan tidak memicu inflasi.
"Harga ayam di atas Rp40.000 per kilogram, sejauh ini belum ada masalah. Tapi jika dibiarkan berlanjut bisa memicu inflasi, karena itu kami segera ambil langkah-langkah antisipasi," katanya.
Sebelumnya sejumlah warga di Kota Mataram mengeluhkan harga ayam broiler yang tidak bisa turun lagi ke harga normal.
Bahkan, kata Amalia salah seorang warga di Kota Mataram, selain harga daging ayam, harga telur juga hingga kini belum stabil.
Baca juga: Distan Kota Mataram dorong peternak ayam gunakan pakan mandiri
Harga telur hingga saat ini masih mencapai Rp1.900-Rp2.000 per butir, dari biasanya Rp1.600-Rp1.700 per butir.
Kondisi itu, katanya, diduga terjadi karena tingginya kebutuhan daging ayam dan telur untuk pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Semoga pemerintah segera ada solusi terhadap masalah itu," katanya.
Baca juga: Harga ayam di Mataram mencapai Rp42.000 per Kg
