Dompu (ANTARA) - Pembangunan markas Brigade Infanteri Teritorial Pembangunan (Brigif TP) 31/PS dan Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan (Yonif TP) 875/SYP di kawasan Doro Mboha, Desa Soritatanga, Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu, dikerjakan secara bertahap dan ditargetkan tuntas pada 2027 sebagai upaya memperkuat kesiapan personel serta mendukung program ketahanan pangan di wilayah tersebut.
"Progres pembangunan sudah dimulai dan dilakukan secara bertahap," ungkap Dandim 1614/Dompu, Letkol Czi Janu Hendarto, di Dompu, kepada ANTARA, Minggu.
Ia mengatakan, penyelesaian pembangunan markas dua satuan itu menjadi prioritas karena sekitar 800 personel Yonif dan Brigif TP telah menempati lokasi sejak 13 November 2025. Secara paralel, pembangunan rumah dinas dan barak untuk prajurit juga sedang berlangsung.
Dandim menjelaskan, luas kawasan markas Yonif TP dirancang minimal 50 hektare, sedangkan Brigif TP minimal 30 hektare. Seluruh proses pembangunan didanai langsung oleh Kementerian Pertahanan RI.
"Lahan yang digunakan merupakan tanah negara yang sudah memperoleh persetujuan dari pemerintah daerah, Kantor Pertanahan, hingga Kementerian ATR/BPN," tegasnya.
Baca juga: Truk Dalmas pengangkut amunisi TNI terguling di Dompu
Total personel yang akan ditempatkan di dua satuan tersebut mencapai sekitar 1.300 orang. Dari jumlah itu, 800 personel sudah bertugas di lokasi sejak pengiriman gelombang pertama.
"Ditargetkan tahun depan jumlah personel sudah bisa mencapai 1.300 orang," kata perwira menengah TNI AD yang sebelumnya menjabat Danyonzipur 11/Durdhaga Wighra itu.
Selain bertugas menjaga stabilitas wilayah, Yonif TP juga dirancang memiliki lima kompi dengan spesialisasi beragam, antara lain kompi pertanian, peternakan, kesehatan, dan konstruksi. Seluruh kompi tersebut disiapkan untuk bersinergi dengan pemerintah daerah melalui berbagai OPD terkait.
"Konsep pemerintah kita adalah ketahanan pangan, sehingga kompi pertanian akan bersinergi dengan Dinas Pertanian setempat, begitu pula kompi peternakan dengan dinas terkait," bebernya.
Baca juga: Mabes TNI meninjau sasaran fisik TMMD Kodim 1614/Dompu
Dandim menambahkan, prajurit yang akan ditempatkan di markas Yonif dan Brigif TP diprioritaskan merupakan putra daerah.
"Mayoritas prajurit direkrut dari wilayah Dompu. Gelombang pertama memang ada yang berasal dari Pulau Sumbawa, Lombok, dan NTT, tetapi jumlah terbanyak tetap dari Dompu," jelasnya.
Ia berharap, pembangunan markas baru ini dapat memberikan dampak positif, tidak hanya dalam memperkuat pertahanan teritorial, tetapi juga mendorong kolaborasi antara TNI dan pemerintah daerah dalam mendukung pembangunan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Baca juga: Balai TNT libatkan TNI amankan kawasan Taman Nasional Tambora
