Mataram (ANTARA) - Warga Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, kesulitan air bersih setelah sumber mata air dan pipanya tertimpa longsoran pascagempa pada 17 Maret 2019.
"Sampai hari ini ini, kita di Desa Senaru krisis air bersih," kata warga Desa Senaru, Nursa'ad kepada Antara, di Mataram, Rabu.
Karena itu, kata dia, dirinya bersama beberapa tokoh di empat dusun Desa Senaru berencana mencari mata air yang baru dan jaraknya sekitar tiga kilometer lebih jauh dari posisi sumber mata air sebelumnya yang berada di kaki Gunung Rinjani, Lokok Prabu.
Kendati demikian, kata dia, kendala saat ini terletak pada pipa untuk menyambungnya ke mata air yang baru. "Karena mata air air yang lama sudah tertimbun sedalam 20 meter oleh material longsor," keluhnya.
Nursa'ad mengungkapkan, bahwa sebelum terjadi gempa Minggu (17/3) sore, dirinya bersama warga Senaru yang aktif dalam kelompok masyarakat telah sepakat untuk memperbaiki saluran pipa yang dibuatkan oleh relawan gempa tersebut.
"Ya tapi itu dia, rencana cek lapangan belum bisa kesampaian karena kondisi cuaca yang belum bersahabat, hujan terus di sini," kata Nursa'ad.
Namun sepintas Nursa'ad sudah memiliki gambaran umum terkait kondisi saluran pemipaan air bersih yang sebagiannya diketahui melintas di pinggiran tebing perbukitan kawasan wisata Air Terjun Tiu Kelep tersebut.
Dari kondisinya, perbaikan saluran pemipaan itu membutuhkan tambahan pipa baru seukuran dengan saluran yang sudah terpasang. Pipa baru itu digunakan untuk mengganti yang sudah rusak tertimpa longsoran tanah dan bebatuan.
"Biar semuanya berfungsi kembali, ada sekitar 65 lonjor pipa ukuran besar yang sekarang kita butuhkan, itu kebutuhan utamanya," ujarnya.
Warga Desa Senaru krisis air bersih
Sampai hari ini ini, kita di Desa Senaru krisis air bersih