Meski tidak ada Adipura, DLH tetap layani masyarakat

id sampah,mataram

Meski tidak ada Adipura, DLH tetap layani masyarakat

ilustrasi- tumpukan sampah di pinggir pantai (foto/ist

Mataram (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyatakan tetap aktif melayani masyarakat meskipun tahun ini belum pasti akan mendapat penghargaan Piala Adipura.

"Ada atau tidak ada Piala Adipura, kami tetap bekerja melayani masyarakat," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram Irwan Rahadi di Mataram, Kamis.

Dikatakan, untuk meraih kembali Piala Adipura 2019, pihaknya telah menyiapkan berbagai instrumen seperti tahun-tahun sebelum, akan tetapi penilaian Adipura saat ini semakin ketat dan bobot semakin tinggi.

Kalau untuk pengelolaan bank sampah, Kota Mataram mendapat dinilai di atas standar, baik untuk pengelolaannya maupun manajemennya. Saat ini, Kota Mataram memiliki satu unit bank sampah induk dan dua bank sampah unit yang berada di Kelurahan Dasan Cermen dan Banjar.

Dalam operasionalnya bank sampah induk dibantu dengan kelompok kerja (pokja) yang hingga saat ini terdata sekitar 35 pokja tersebar dienam kecamatan, meskipun tidak semua pokja tersebut berjalan aktif.

"Yang kurang aktif kendalanya masih membutuhkan fasilitasi terutama setelah pengelolaan sampah, termasuk untuk permodalan," katanya.

Namun demikian, Irwan mengatakan, kebersihan bukan satu-satunya penilaian untuk bisa mendapatkan Piala Adipura.

Adipura merupakan penilaian terhadap pengelolaan lingkungan hidup secara keseluruhan, seperti ketersediaan ruang terbuka hijau, pasar, terminal, prilaku masyarakat dan bobot yang paling besar adalah pemberdayaan masyarakat.

"Sementara penanganan sampah merupakan bagian kecil dari penilaian Piala Adipura," ujarnya.

Irwan mengatakan, saat ini tim penilaian Adipura 2019 masih turun untuk melakukan pantau satu sehingga belum ada hasil atau catatan-catatan yang dapat ditindaklanjuti.

"Tapi prinsipnya dengan atau tanpa Adipura, kami tetap berbuat maksimal menangani sampah di kota ini," katanya.

Ditambahkannya, volume sampah di Mataram saat ini mencapai sekitar 400 ton per hari, sementara yang dapat tertangani dengan baik sekitar 75 persen. Sisanya ada yang dikelola bank sampah bersama pokja, dibakar dan lainnya.