Mataram (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Barat )NTB) Lalu Muhamad Iqbal menekankan perguruan tinggi harus menjadi benteng budaya dan mampu menjaga eksistensi jati diri bangsa di tengah arus teknologi dan digitalisasi.
"Perguruan tinggi harus memiliki diferensiasi atau pembeda. Lulusan yang keluar tanpa keunikan sulit mendapatkan tempat di masyarakat," ujarnya di sela-sela wisuda Institut Elkatarie di Mataram, Senin.
Iqbal menyampaikan apresiasi atas kehadiran Institut Elkatarie yang memiliki kekhasan dengan mengintegrasikan nilai budaya dan nilai-nilai keislaman sebagai fondasi keilmuan. Pendekatan tersebut menjadi pembeda penting bagi lulusan di tengah persaingan global.
"Institut Elkatarie ini memiliki kekuatan karena mempertemukan ilmu agama dan budaya sebagai ilmu dasar," kata Iqbal.
Di awal wisuda dilaksanakan prosesi unik. Lima orang perwakilan wisudawan terbaik diberikan "sembeq buraq" yang dipimpin oleh Pengrakse MAS HL. Sajim Sastrawanaan. "Sembeq buraq" mengandung makna pemberkatan kepada para wisudawan.
Baca juga: Kendaraan dinas di Pemprov NTB beralih ke mobil listrik 1 Januari 2026
Gubernur menekankan lemahnya pembangunan keilmuan di Indonesia selama ini disebabkan oleh kurangnya penguatan ilmu dasar, seperti sosiologi, antropologi, dan sejarah. Padahal, ilmu-ilmu tersebut sangat penting dalam merumuskan kebijakan publik agar sesuai dengan karakter dan kebutuhan masyarakat.
"Banyak kebijakan pembangunan gagal diterapkan karena minimnya kajian sosiologis dan antropologis, kami mendorong Institut Elkatarie untuk terus mengembangkan kajian budaya dan bahkan membuka program studi berbasis ilmu dasar," katanya.
Baca juga: Terpopuler: Gubernur NTB percepat pembangunan, harga emas naik, hingga istri oknum camat di Lombok Timur tersangka
Sementara itu, Rektor Institut Elkatarie Asbullah Muslim mengajak wisudawan dan tamu undangan mengheningkan cipta mendoakan Aceh dan Sumatera. Ia menegaskan pendidikan tinggi tidak hanya bertujuan melahirkan insan cerdas, tetapi juga manusia yang berakhlak dan berbudaya.
Ia menambahkan, transformasi akhlak merupakan kata kunci dalam pemajuan sumber daya manusia (SDM).
"Transformasi akhlak dalam perspektif budaya menjadi ciri khas Institut Elkatarie, yang diwujudkan melalui integrasi kurikulum keislaman, kearifan lokal, dan praktik budaya dalam proses akademik," katanya.