PULUHAN PSK DI TIMIKA POSITIF TERINFEKSI HIV

id

     Timika (ANTARA) - Puluhan Pekerja Seks Komersial (PSK) di lokalisasi prostitusi Kilometer 10, Timika, Papua dinyatakan positif terinfeksi HIV.

     Sesuai data yang diterima ANTARA dari Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Mimika,di Timika, Rabu, sekitar 10 persen dari PSK Kilo 10 yang berjumlah sekitar 294 orang sudah terinfeksi HIV.

     "Sekitar 20-25 orang PSK Kilo 10 yang positif HIV sampai saat ini masih bekerja aktif. Hal ini dikhawatirkan akan menambah jumlah kasus HIV di Mimika," kata Sekretaris KPA Mimika, Reynold Ubra.

     Reynold menyarankan warga Timika agar ekstra waspada saat mengunjungi lokalisasi Kilo 10 dan jika "terpaksa" maka harus menggunakan alat pengaman alias kondom saat melakukan hubungan seks.

     Sejak beberapa tahun lalu KPA Mimika bersama Department Public Health & Malaria Control (PHMC) PT Freeport Indonesia menyediakan kondom secara gratis di lokalisasi Kilo 10.

     Bahkan KPA Mimika merekrut dua orang petugas yang selalu stand by setiap saat memonitoring penggunaan kondom pada para PSK.

     "Bagi PSK yang terkena infeksi menular seksual (IMS) kita berikan saksi tegas dan harus istirahat sampai sembuh baru bisa membuka praktek lagi," jelas Reynold.

     Menurut Reynold, para PSK di Kilo 10 setiap dua kali seminggu mendapat layanan kesehatan oleh petugas kesehatan dari PHMC PT Freeport.

     Namun tidak demikian halnya dengan para PSK liar yang berkedok sebagai tukang pijat, pelayan di bar dan lain-lain karena keberadaan mereka sulit dijangkau petugas.

     Salah satu PSK Kilo 10 bernama Yanti saat ini terlibat aktif sebagai relawan HIV/AIDS sekaligus pendamping ODHA.

     Yanti bahkan dikirim mengikuti pertemuan nasional pekerja seks seluruh Indonesia di Jakarta sejak 2-4 November dengan biaya seluruhnya ditanggung KPA Mimika.

    

                                         Kerjasama LPMAK

     Dalam upaya menekan laju kasus HIV/AIDS di Mimika, KPA setempat juga menjalin kerjasama dengan Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) untuk penyuluhan masalah HIV/AIDS di empat area prioritas yaitu Kokonao, Ayuka, Banti dan Kwamki Lama.

     Guna menunjang kegiatan operasional KPA Mimika, Pemkab setempat mengalokasikan anggaran Rp2,5 miliar dalam APBD 2009.

     Dukungan dana untuk penanggulangan HIV/AIDS di Mimika juga berasal dari Global Fund dan Pemerintah Pusat melalui program "Save Papua".

     Hingga akhir Juni 2009, jumlah kasus HIV/AIDS di Mimika telah mencapai 2.005 kasus dan merupakan jumlah kasus yang tertinggi di Provinsi Papua bahkan di seluruh Indonesia.

     Sejak Januari-Juni 2009, terjadi penambahan 111 kasus HIV baru dan 101 kasus AIDS baru dengan jumlah penderita yang meninggal mencapai lebih dari 30 orang dengan gejala AIDS.

     Dari 111 kasus HIV baru tersebut, tiga diantaranya menimpa remaja yang baru duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). (*)