Jakarta (ANTARA) - Aktor muda Iqbaal Ramadhan tidak ingin dikenal publik hanya sebagai seorang Dilan, tokoh utama dalam film "Dilan 1990" dan sekuelnya
Sebagai pekerja seni, Iqbaal yang dulu tergabung dalam grup CJR, juga ingin memerankan karakter lain di berbagai film berikutnya.
"Saya aware sekali kalau saya dibilang Dilan. Tetapi saat itu momennya adalah saya sudah lama enggak ada di industri hiburan lalu main di film 'Dilan' dan itu jadi branding saya selain boy band. Tetapi sebagai pekerja seni saya enggak mau kalau karakter saya hanya itu saja," kata dia dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.
Saat ini, Iqbaal terlibat dalam produksi film "Bumi Manusia" yang disutradarai Hanung Bramantyo. Dalam film yang diangkat dari buku "Bumi Manusia" karya sastrawan Pramoedya Ananta Toer itu, Iqbaal memerankan tokoh Minke, seorang pribumi revolusioner di zaman kolonial Belanda
"Lagi-lagi ini kebetulan dari buku yang pembacanya lebih banyak dari buku sebelumnya (Dilan 1990 dan 1991). Makanya ini jadi bahan omongan, apakah akan sukses? Saya enggak bisa jawab," tutur Iqbaal.
Dia mengatakan, yang bisa dia lakukan untuk menghidupkan karakter Minke adalah menyelami cara berpikirnya, dengan cara belajar bahasa Belanda, membaca buku kesukaan Pramoedya seperti "Multatuli" karya Max Havelaar, hingga menjadi budak di rumah sendiri seperti anjuran Hanung.
Menurut Hanung, Minke sosok revolusioner yang pola pikirnya kebarat-baratan, juga berani memberontak tradisi Jawa yang dianggap tak berpihak. Minke digambarkan seperti fenomena generasi milenial masa kini yang sedang mengalami "gegar kebudayaan".