Mataram (ANTARA) - Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk mengubah perilaku tidak sehat seperti merokok menjadi pola hidup yang sehat guna mengurangi angka prevalensi berbagai penyakit tidak menular yang terus meningkat.
Nila dalam sambutannya di puncak acara Hari Tanpa Tembakau Sedunia di Kementerian Kesehatan Jakarta, Kamis, mengatakan rokok juga menjadi penyebab penyakit katastropik seperti penyakit jantung dan stroke yang membebani biaya BPJS Kesehatan.
Menkes mengemukakan penyakit katastropik membebani lebih dari 20 persen dan bahkan hampir 30 persen seluruh pembiayaan BPJS Kesehatan.
Pembiayaan BPJS Kesehatan untuk penyakit jantung tahun 2018 sebesar Rp10,5 triliun, diikuti penyakit kanker Rp3,4 triliun, dan penyakit stroke Rp2,5 triliun.
"Kita lihat defisit BPJS Kesehatan, karena tidak mungkin biarpun seluruh masyarakat membayar iuran kalau kita tidak mengubah perilaku akan tetap defisit," kata Nila.
Menkes juga menyebutkan permasalahan BPJS Kesehatan yang masih kurang dalam kolektibilitas iuran khususnya di sektor peserta mandiri.
Dia menyinggung bahwa sebagian masyarakat masih lebih memilih untuk mengeluarkan uang untuk membeli rokok ketimbang membayar iuran BPJS Kesehatan yang paling sedikit sebesar Rp25 ribu per bulan untuk satu orang.
Menteri Kesehatan mengemukakan usia harapan hidup orang Indonesia dari indeks pembangunan manusia saat ini 71,4 tahun. Namun usia sehat hidup orang Indonesia rata-rata 62 tahun.
Dia sangat menyayangkan apabila ada delapan hingga sembilan tahun sebagai masa di mana orang mengalami sakit.
"Mari ubah perilaku kita, mari kita sadar bahwa kesehatan itu mahalnya luar biasa," kata Menkes Nila.
Berita Terkait
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21
Ikan tuna NTB mengandung merkuri kadar rendah
Rabu, 10 Juni 2015 6:56