Jakarta (ANTARA) - Survei yang dilakukan Marsh terhadap karyawan di 1.300 perusahaan di 13 negara di dunia termasuk Indonesia menyebutkan mayoritas berkeinginan dimudahkan dalam klaim kesehatan.
"Pemanfaatan aplikasi melalui ponsel pintar menjadi salah satu tuntutan karyawan," kata Presiden Direktur dan CEO Marsh Indonesia, Douglas Ure di Jakarta, Sabtu.
Disebutkan, mayoritas 64 persen dari responden pekerja sangat antusias dengan prospek dari inovasi layanan kesehatan berbasis digital.
Kemudian sebanyak 63 persen responden pekerja juga mengatakan mereka percaya dengan cara baru dalam layanan kesehatan jika disediakan oleh perusahaan tempat bekerja, kata Douglas.
Survei terhadap responden yang bekerja di negara-negara berkembang memperlihatkan minat yang tinggi terhadap solusi kesehatan digital.
Hal ini terungkap ketika responden ditanya berapa besar keinginan mereka untuk mencoba setiap layanan yang tertera di urutan daftar 15 layanan kesehatan digital yang diberikan kepada mereka.
Hasil survei dari responden pekerja di negara-negara berkembang menunjukkan mereka bersedia mencoba rata-rata 10 dari daftar 15 layanan kesehatan digital dibandingkan responden negara-negara maju yang ingin mencoba rata-rata 5 dari daftar yang diberikan.
Layanan yang dinilai paling besar manfaatnya oleh hampir seluruh reponden pekerja adalah layanan aplikasi berupa mesin pembantu mencarikan dokter yang tepat atau layanan perawatan kesehatan dimanapun dan kapapun dibutuhkan.
Bahkan untuk responden pekerja asal Indonesia,* tuntutan tersebut mencapai 66 persen.
Dari hasil survei terhadap responden perusahaan secara jelas menyadari pentingnya kesejahteraan karyawan, sebanyak 95 persen mengatakan bahwa mereka akan berinvestasi dengan jumlah lebih atau sama guna melakukan tindakan inisiatif dalam layanan kesehatan untuk lima tahun ke depan.
Lebih lanjut, 71 persen responden percaya bahwa perusahaan peduli terhadap kesejahteraan karyawannya.*
"Pemanfaatan aplikasi melalui ponsel pintar menjadi salah satu tuntutan karyawan," kata Presiden Direktur dan CEO Marsh Indonesia, Douglas Ure di Jakarta, Sabtu.
Disebutkan, mayoritas 64 persen dari responden pekerja sangat antusias dengan prospek dari inovasi layanan kesehatan berbasis digital.
Kemudian sebanyak 63 persen responden pekerja juga mengatakan mereka percaya dengan cara baru dalam layanan kesehatan jika disediakan oleh perusahaan tempat bekerja, kata Douglas.
Survei terhadap responden yang bekerja di negara-negara berkembang memperlihatkan minat yang tinggi terhadap solusi kesehatan digital.
Hal ini terungkap ketika responden ditanya berapa besar keinginan mereka untuk mencoba setiap layanan yang tertera di urutan daftar 15 layanan kesehatan digital yang diberikan kepada mereka.
Hasil survei dari responden pekerja di negara-negara berkembang menunjukkan mereka bersedia mencoba rata-rata 10 dari daftar 15 layanan kesehatan digital dibandingkan responden negara-negara maju yang ingin mencoba rata-rata 5 dari daftar yang diberikan.
Layanan yang dinilai paling besar manfaatnya oleh hampir seluruh reponden pekerja adalah layanan aplikasi berupa mesin pembantu mencarikan dokter yang tepat atau layanan perawatan kesehatan dimanapun dan kapapun dibutuhkan.
Bahkan untuk responden pekerja asal Indonesia,* tuntutan tersebut mencapai 66 persen.
Dari hasil survei terhadap responden perusahaan secara jelas menyadari pentingnya kesejahteraan karyawan, sebanyak 95 persen mengatakan bahwa mereka akan berinvestasi dengan jumlah lebih atau sama guna melakukan tindakan inisiatif dalam layanan kesehatan untuk lima tahun ke depan.
Lebih lanjut, 71 persen responden percaya bahwa perusahaan peduli terhadap kesejahteraan karyawannya.*