Jakarta (ANTARA) - Pakar kesehatan, Prof. Dr. dr. Soedjatmiko, Sp.A(K), M.Si mengatakan Hari Anak Nasional (HAN) merupakan momentum yang tepat untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak. "HAN momentum yang tepat untuk mengingatkan semua pihak terkait untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak," katanya ketika dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa.
Seluruh pihak yang dimaksud, kata dia, meliputi keluarga, lingkungan masyarakat, tenaga kesehatan, pendidik dan pihak lainnya untuk bersama-sama mengoptimalkan tumbuh kembang anak, khususnya selama pandemi dan nantinya pascapandemi COVID-19. "Ada empat pilar yang perlu diperhatikan terkait tumbuh kembang anak, pertama adalah nutrisi, stimulasi, proteksi dan evaluasi," katanya.
Guru besar ilmu kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu mengatakan bahwa pilar yang pertama adalah orang tua perlu memperhatikan nutrisi pada 1.000 hari pertama kehidupan anak.
Baca juga: KPPPA sinergi pendamping kasus kekerasan seksual
Baca juga: 13 desa di Lombok Timur menjadi desa ramah perempuan dan peduli anak
"Hal ini penting untuk menyusun struktur otak dan organ lain seperti mata, telinga, otak, otot, tulang, juga sistem kekebalan tubuh anak," katanya. Dokter Spesialis Anak tersebut menambahkan, pilar kedua adalah orang tua perlu memberikan anak stimulasi guna mengaktifkan fungsi-fungsi otak dan organ lainnya. "Orang tua bisa mengajak bermain, mengajak berbicara, mengajak anak mengingat sesuatu, meniru dan lain sebagainya," katanya.
Anggota Satgas Imunisasi Anak PP Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu menambahkan, pilar ketiga adalah orang tua perlu memberikan proteksi atau perlindungan kepada anak dari penyakit, cedera, kekerasan, hingga eksploitasi. "Orang tua juga perlu membiasakan pola hidup bersih sehat dan penerapan protokol kesehatan di rumah serta memberikan anak imunisasi rutin," katanya.
Yang keempat, kata dia, orang tua juga perlu melakukan evaluasi terhadap proses tumbuh kembang sang buah hati. "Peringatan Hari Anak Nasional yang diperingati setiap tanggal 23 Juli merupakan pengingat bagi semua pihak termasuk para orang tua mengenai empat hal utama di atas, ini perlu menjadi perhatian bersama" katanya.
Seluruh pihak yang dimaksud, kata dia, meliputi keluarga, lingkungan masyarakat, tenaga kesehatan, pendidik dan pihak lainnya untuk bersama-sama mengoptimalkan tumbuh kembang anak, khususnya selama pandemi dan nantinya pascapandemi COVID-19. "Ada empat pilar yang perlu diperhatikan terkait tumbuh kembang anak, pertama adalah nutrisi, stimulasi, proteksi dan evaluasi," katanya.
Guru besar ilmu kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu mengatakan bahwa pilar yang pertama adalah orang tua perlu memperhatikan nutrisi pada 1.000 hari pertama kehidupan anak.
Baca juga: KPPPA sinergi pendamping kasus kekerasan seksual
Baca juga: 13 desa di Lombok Timur menjadi desa ramah perempuan dan peduli anak
"Hal ini penting untuk menyusun struktur otak dan organ lain seperti mata, telinga, otak, otot, tulang, juga sistem kekebalan tubuh anak," katanya. Dokter Spesialis Anak tersebut menambahkan, pilar kedua adalah orang tua perlu memberikan anak stimulasi guna mengaktifkan fungsi-fungsi otak dan organ lainnya. "Orang tua bisa mengajak bermain, mengajak berbicara, mengajak anak mengingat sesuatu, meniru dan lain sebagainya," katanya.
Anggota Satgas Imunisasi Anak PP Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu menambahkan, pilar ketiga adalah orang tua perlu memberikan proteksi atau perlindungan kepada anak dari penyakit, cedera, kekerasan, hingga eksploitasi. "Orang tua juga perlu membiasakan pola hidup bersih sehat dan penerapan protokol kesehatan di rumah serta memberikan anak imunisasi rutin," katanya.
Yang keempat, kata dia, orang tua juga perlu melakukan evaluasi terhadap proses tumbuh kembang sang buah hati. "Peringatan Hari Anak Nasional yang diperingati setiap tanggal 23 Juli merupakan pengingat bagi semua pihak termasuk para orang tua mengenai empat hal utama di atas, ini perlu menjadi perhatian bersama" katanya.