Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) menyatakan, bahwa sampai saat ini belum ada laporan warga yang terkena wabah cacar monyet, meskipun kasus cacar monyet mulai masuk di Indonesia.
"Kita Lombok Tengah masih aman tidak ada laporan kasus cacar monyet," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah, Suardi di Praya, Selasa.
Ia mengatakan, untuk mengantisipasi adanya kasus cacar monyet tersebut, pihaknya telah melakukan koordinasi lintas sektoral termasuk kepada semua OPD sesuai dengan Surat Edaran Kementerian Kesehatan tentang Kewaspadaan terhadap Penyakit Monkeypox di Negara Non-endemis sebagai upaya pengendalian dan pencegahan infeksi penyakit cacar monyet.
"Himbauan untuk antisipasi sudah kita lakukan, termasuk mencegah adanya kasus baru COVID-19," katanya.
Selain itu, pihaknya terus melakukan pencegahan dengan melakukan sosialisasi ke masyarakat terkait cacar monyet, sehingga Lombok Tengah aman dari wabah tersebut. Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan serta menjaga lingkungan sekitar dari kebersihan.
"Partisipasi warga sangat diharapkan untuk mencegah adanya kasus cacar monyet tersebut," katanya.
Pemerintah bersama Kementerian Kesehatan telah meningkatkan upaya mitigasi dan langkah antisipasi di berbagai wilayah. Caranya dengan mengaktifkan sistem surveilans epidemiologi, memperketat pengawasan, memperluas sosialisasi, penetapan laboratorium untuk uji sampel, penyediaan vaksin dan 1.000 obat cacar monyet, penyiapan 1.500 reagen untuk tes yang akan dikirim ke semua Balai Besar Laboratorium Kesehatan di semua wilayah.
Penyakit cacar monyet ditularkan dari hewan ke manusia. Terjadi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh (termasuk darah), lesi kulit atau mukosa (selaput lendir) dari hewan yang terinfeksi. Di negara-negara Afrika, virus cacar monyet dijumpai telah menginfeksi berbagai fauna, seperti tikus berkantung Gambia, dormice (hewan pengerat mirip tikus), serta berbagai spesies monyet dan tupai.
"Kita Lombok Tengah masih aman tidak ada laporan kasus cacar monyet," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah, Suardi di Praya, Selasa.
Ia mengatakan, untuk mengantisipasi adanya kasus cacar monyet tersebut, pihaknya telah melakukan koordinasi lintas sektoral termasuk kepada semua OPD sesuai dengan Surat Edaran Kementerian Kesehatan tentang Kewaspadaan terhadap Penyakit Monkeypox di Negara Non-endemis sebagai upaya pengendalian dan pencegahan infeksi penyakit cacar monyet.
"Himbauan untuk antisipasi sudah kita lakukan, termasuk mencegah adanya kasus baru COVID-19," katanya.
Selain itu, pihaknya terus melakukan pencegahan dengan melakukan sosialisasi ke masyarakat terkait cacar monyet, sehingga Lombok Tengah aman dari wabah tersebut. Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan serta menjaga lingkungan sekitar dari kebersihan.
"Partisipasi warga sangat diharapkan untuk mencegah adanya kasus cacar monyet tersebut," katanya.
Pemerintah bersama Kementerian Kesehatan telah meningkatkan upaya mitigasi dan langkah antisipasi di berbagai wilayah. Caranya dengan mengaktifkan sistem surveilans epidemiologi, memperketat pengawasan, memperluas sosialisasi, penetapan laboratorium untuk uji sampel, penyediaan vaksin dan 1.000 obat cacar monyet, penyiapan 1.500 reagen untuk tes yang akan dikirim ke semua Balai Besar Laboratorium Kesehatan di semua wilayah.
Penyakit cacar monyet ditularkan dari hewan ke manusia. Terjadi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh (termasuk darah), lesi kulit atau mukosa (selaput lendir) dari hewan yang terinfeksi. Di negara-negara Afrika, virus cacar monyet dijumpai telah menginfeksi berbagai fauna, seperti tikus berkantung Gambia, dormice (hewan pengerat mirip tikus), serta berbagai spesies monyet dan tupai.