Mataram (ANTARA) - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Nusa Tenggara Barat Romi Yudianto menjelaskan bahwa tolok ukur transformasi pemasyarakatan adalah membangun sumber daya manusia para warga binaan.
"Jadi, dalam transformasi pemasyarakatan, lapas dan rutan kini dituntut untuk terus berinovasi dalam membangun SDM warga binaan. Salah satu upaya yang kami lakukan di NTB adalah membangun kreativitas warga binaan bekerja sama dengan masyarakat," kata Romi usai upacara Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-59 di Mataram, Selasa.
Dia menyampaikan sudah ada beberapa lapas dan rutan di NTB yang menjalankan upaya pembangunan SDM warga binaan, seperti Lapas Mataram, Lapas Selong, dan Lapas Sumbawa.
Untuk di Lapas Mataram, kini telah berjalan sebuah industri mebel dengan ornamen cukli (kulit kerang).
"Hari ini kami juga meluncurkan produk baru dari rekan-rekan warga binaan, yakni batik tulis khas dengan motif yang mencirikan NTB, namanya batik gembok," ujar dia.
Kemudian, di Lapas Selong, Kabupaten Lombok Timur, unit pelaksana teknis (UPT) setempat membina warga binaan dalam bidang pertanian. "Di sana (Lapas Selong), hasil pertaniannya pisang," ucapnya.
Untuk Lapas Sumbawa juga demikian, memberikan pembinaan di bidang perkebunan jagung dan peternakan lebah madu dengan memanfaatkan lahan yang ada.
"Jadi, masing-masing lapas rutan punya ciri khas berbeda untuk membina warga binaan," kata Romi.
Dia berharap wadah pembinaan ini dapat dimanfaatkan dan menjadi ruang bagi warga binaan dalam membangun SDM. "Agar nantinya setelah kembali ke tengah masyarakat, mereka punya modal," imbuhnya.
"Jadi, dalam transformasi pemasyarakatan, lapas dan rutan kini dituntut untuk terus berinovasi dalam membangun SDM warga binaan. Salah satu upaya yang kami lakukan di NTB adalah membangun kreativitas warga binaan bekerja sama dengan masyarakat," kata Romi usai upacara Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-59 di Mataram, Selasa.
Dia menyampaikan sudah ada beberapa lapas dan rutan di NTB yang menjalankan upaya pembangunan SDM warga binaan, seperti Lapas Mataram, Lapas Selong, dan Lapas Sumbawa.
Untuk di Lapas Mataram, kini telah berjalan sebuah industri mebel dengan ornamen cukli (kulit kerang).
"Hari ini kami juga meluncurkan produk baru dari rekan-rekan warga binaan, yakni batik tulis khas dengan motif yang mencirikan NTB, namanya batik gembok," ujar dia.
Kemudian, di Lapas Selong, Kabupaten Lombok Timur, unit pelaksana teknis (UPT) setempat membina warga binaan dalam bidang pertanian. "Di sana (Lapas Selong), hasil pertaniannya pisang," ucapnya.
Untuk Lapas Sumbawa juga demikian, memberikan pembinaan di bidang perkebunan jagung dan peternakan lebah madu dengan memanfaatkan lahan yang ada.
"Jadi, masing-masing lapas rutan punya ciri khas berbeda untuk membina warga binaan," kata Romi.
Dia berharap wadah pembinaan ini dapat dimanfaatkan dan menjadi ruang bagi warga binaan dalam membangun SDM. "Agar nantinya setelah kembali ke tengah masyarakat, mereka punya modal," imbuhnya.